Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan memperkenalkan sejumlah website atau situs untuk mempromosikan produk-produk perikanan Indonesia, yakni Indonesia Seafood (indonesiaseafood.id) dan Indonesian Shrimp (indonesianshrimp.org/beta).
"Indonesia dapat berperan lebih besar dalam rantai pasok produk perikanan dunia mengingat meningkatnya peminat pangan laut (seafood) seiring dengan pergeseran gaya hidup yang lebih sehat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Edukasi peduli lingkungan, Situs Siak Hijau bakal diluncurkan
Apalagi, ujar Trenggono, KKP telah memiliki berbagai program terobosan untuk mendorong produktivitas dan kualitas produk perikanan dalam negeri, seperti peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sumber daya alam perikanan melalui kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta membangun kampung-kampung budidaya komoditas perikanan tawar, payau dan laut, berbasis kearifan lokal.
Melalui program terobosan tersebut, KKP mendorong tumbuhnya industri perikanan dari hulu hingga hilir, sekaligus membuka peluang investasi bagi pelaku usaha perikanan dari dalam dan luar negeri di Indonesia.
Baca juga: Dua penyusup iklan judi di situs pemerintah ditangkap Bareskrim
Peluncuran dua situs tersebut telah dilakukan dalam acara Buyer & Supplier Gathering yang digelar KKP berkolaborasi dengan Swiss Import Promotion Program (SIPPO), UNIDO’s GQSP Indonesia SMART-Fish 2, serta Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), beberapa waktu lalu.
Peluncuran dilakukan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama Dubes Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste and ASEAN, Kurt Kunz, serta Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar.
Menteri Trenggono memaparkan, selain optimalisasi pemanfaatan teknologi, juga perlu penguatan kerja sama dengan negara lain untuk memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia.
Baca juga: Situs sejarah jadi kebun sawit, pengusulan Tengku Buwang Asmara jadi pahlawan terhambat?
"Ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia terus meningkat, dan kami menyadari bahwa Pemerintah Swiss dapat menjadi mitra strategis, baik sebagai investor maupun pembeli produk kelautan dan perikanan,” ujar Menteri Trenggono.
Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, Kurt Kunz menyambut baik dan mendukung penuh upaya KKP dalam memasarkan produk perikanan Indonesia ke luar negeri. Dia bahkan menyakini, strategi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi berbasis website akan meningkatkan penjualan produk perikanan Indonesia, khususnya komoditas udang.
Baca juga: Kominfo telah memblokir situs web Snack Video
"Kami percaya Indonesian Shrimp akan mendukung KKP dalam mencapai target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen pada tahun 2024. Ini cukup ambisius tetapi saya yakin melihat potensi besar Indonesia dan komitmen kuat KKP bahwa target ini dapat dicapai," katanya.
Menurut dia, upaya ini akan menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang udang Indonesia, serta akan membantu menjangkau pasar baru dan pada akhirnya meningkatkan ekspor.
Baca juga: Pakar penjinak bom berhasil menyingkirkan bahan kimia di situs nuklir Inggris
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB