Ribuan Bibit Kakao Terendam Banjir Inhu

id ribuan bibit, kakao terendam, banjir inhu

Rengat, (antarariau.com) - Sebanyak 25 ribu bibit kakao, program bantuan dari Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang akan ditanam di pekarangan rumah warga, terendam banjir, setelah beberapa hari terakhir hujan mengguyur daerah itu.

"Banjir yang melanda hampir di seluruh Kecamatan Indragiri Hulu, itu berdampak pada program kegiatan Dinas Perkebunan," kata Kepala Dinas Perkebunan Inhu, Hendrizal, melalui Kasi Peremajaan dan Rehabilitasi, Bazaruddin, di Rengat, Jumat.

Dikatakannya, sekitar 25 persen bibit kakao yang disemai berumur dua bulan itu sudah banyak yang mati. "Jika banjir berlanjut kemungkinan jumlah bibit yang makin akan mati lebih banyak lagi, sehingga program pemkab kurang berkembang optimal," katanya.

Menurut Bazaruddin, sesuai dengan ketentuan yang telah ada, bibit akan segera dibagikan kepada warga setelah berusia tiga bulan sejak semai. Namun, musibah banjir, katanya, mengganggu pembibitan, padahal masyarakat sudah menyampaikan proposal untuk mendapat bantuan bibit ke pihak Dinas Perkebunan dan jumlah penerima sudah ditentukan.

"Disbun Indragiri Hulu melakukan penyemaian bibit pada 23 September sebanyak 25 ribu batang kakao di Desa Sungai Guntung Hilir, Kecamatan Rengat, namun bibit yang disemai itu terendam banjir sejak 20 November, hasil pengecekan lapangan ternyata banyak yang layu dan kurus, dan tidak layak untuk diberikan kepada petani," terangnya.

Dia mengungkapkan, sebenarnya bibit yang sudah disemai tersebut bisa memenuhi permintaan masyarakat, sehingga program akan berjalan dengan baik,akan tetapi dengan kondisi seperti ini, kata Bazar, membuat semua pihak sedih dan belum mencari alternatip lain sebagai pengganti bibit yang mati tersebut.

"Jadi untuk sementara pembagian bibit kakao pada warga tak akan lagi sesuai dengan perencanaan awal," ucapnya.

Kendati demikian, Dinas perkebunan tetap melakukan berbagai upaya seperti memindahkan bibit yang dikatagorikan masih layak tanam dan kemunngkinan akan hidup, akan tetapi itu semua tinggal melihat kondisi berikutnya, apakah hujan masih turun atau justru mulai reda yang dapat mengakibatkan kondisi bibit tidak bisa stabil.

"Namun Dinas Perkebunan tetap optimistis program akan tetap berjalan sesuai target, walaupun terkendala oleh faktor musim," jelasnya.

Ada sebagaian lokasi yang masih aman, lokasi tersebut dijadikan tempat pemindahan bibit kakao yang masih sehat, jika memungkinkan segera dilakukan pembagian kepada warga yang telah mengusulkan proposal terebut, sehingga dapat bermanfaat dengan baik, namun harapannya agar warga tetap memperhatian dan mengurus bibit kakao itu hingga bisa menghasilkan berapa tahun kedepan, katanya.

*kontributor Rengat