Wakil Bupati Tapsel serahkan ribuan bibit dan pupuk untuk petani kopi

id Berita hari ini, berita riau terbaru,berita riau antara, bibit

Wakil Bupati Tapsel serahkan ribuan bibit dan pupuk untuk petani kopi

Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) , Sumatera Utara, Rasyid Assaf Dongoran saat menyerahkan ribuan ton pupuk dan bibit kepada petani kopi di empat desa di Kecamatan (ANTARA/Juraidi)

Sipirok (ANTARA) - Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) , Sumatera Utara, Rasyid Assaf Dongoran didampingi sejumlah tokoh masyarakat serta pendamping pertanian dari Sumatera Rainforest Institute (SRI) menyerahkan ribuan ton pupuk dan bibit kepada petani kopi di empat desa di Kecamatan Sipirok.

"Bantuan yang diserahkan pupuk NPK sebanyak 14,9 Ton dan 149.845 bibit kopi kepada 608 petani kopi dan tanaman pohon untuk 4 desa di Kecamatan Sipirok," katanya di Sipirok, Sabtu.

Ia mengatakan, pihaknya senang bisa memberikan pupuk dan bibit tersebut kepada petani kopi karena peluang Tapanuli Selatan sebagai penghasil kopi terbesar sangat realistis jika dilaksanakan secara konsisten dan ramah lingkungan.

"Teman- teman SRI ini programnya Kopi Agroforestri dengan target 600 hektare lahan yang tidur atau tidak produktif menjadi produktif untuk 3 tahun ke depan. Saya sangat apresiasi atas program itu," katanya.

Program tersebut, lanjut dia, sesuai dengan visi pemerintah daerah yakni sehat, cerdas dan sejahtera. Salah satunya melalui dukungan percepatan perkebunan kopi di 4 desa seperti Bulumario, Marsada , Batusatail dan Aek Batang Paya.

"Saya berharap ini bisa juga dilakukan di desa lainnya, sehingga semakin banyak lahan yang produktif ke depannya. Saya harapkan teman teman SRI tetap sabar dan menjadi pendamping pertanian kopi agroforestri yang baik demi kemajuan Tapanuli Selatan di bidang kopi," katanya.

Ia mengatakan, perhatiannya pada pertanian kopi akan terus dilanjutkan. Untuk itu kepada SRI diharapkan terus bekerja tanpa letih membantu ekonomi masyarakat dan kualitas ekologis alam dan tetap fokus untuk penerapan kopi ramah lingkungan (agroforestri Coffee).

Karena memang awalnya program itu dikonsep dengan metode LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture). Artinya pupuk kimia hanya pencampur kecil atau perangsang saja dalam input pertanian, karena petani belum bisa total meninggalkan kimia, sehingga ke depan bertransformasi menjadi organik agriculture.

"Atas nama Pemkab Tapsel, saya berharap SRI dan mungkin beberapa lembaga non pemerintah lainnya terus membantu masyarakat Tapsel bidang pertanian kopi. Saya mendapat laporan bahwa ada bibit yang sudah ditanam sejak 1 tahun lalu. Jangan lupa para petani terus bersyukur dan berdoa agar pertanian nya dapat terus berkembang," katanya.

Baca juga: AQUA telah tananam 2,5 juta bibit pohon menjaga sumber daya air di Indonesia

Baca juga: PT Timah-pokmas se-Bangka Barat tanam ratusan bibit mangrove