Presiden Filipina Rodrigo Duterte mundur dari politik

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Duterte

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mundur dari politik

Presiden Rodrigo Duterte. (REUTERS/Athit Perawongmetha)

Manila (ANTARA) - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dirinya pensiun dari dunia politik, Sabtu.

Langkah yang mengejutkan itu memantik spekulasi bahwa Duterte tengah memuluskan jalan bagi puterinya untuk menjadi presiden.

"Hari ini, saya umumkan pengunduran diri saya dari politik," kata Duterte saat mendampingi senator Christopher "Bong" Go mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

Baca juga: Presiden Filipina Rodrigo Duterte bantah tuduhan pasokan medis dibeli terlalu mahal

Go adalah pendukung setia Duterte di partai PDP-Laban yang berkuasa di Filipina.

Duterte sebelumnya diprediksi akan mencalonkan diri sebagai wapres.

Dia tak bisa lagi menjadi calon presiden sesuai aturan konstitusi yang membatasi masa jabatan presiden hanya satu periode selama enam tahun.

Baca juga: Protes kehadiran sampah, Filipina tarik diplomat dari Kanada

Para pengamat politik telah lama menduga Duterte akan membuat kejutan, misalnya dengan pencalonan puterinya, Sara Duterte-Carpio, sebagai presiden dalam pemilu tahun depan.

Duterte-Carpio, yang menggantikan ayahnya sebagai wali kota Davao, bulan lalu mengatakan tidak akan mencalonkan diri tahun depan sebab dia dan ayahnya sepakat hanya salah satu dari mereka yang akan maju pada 2022.

Keputusan Duterte untuk mundur dari politik akan membuka jalan bagi puterinya.

Baca juga: Rodrigo Duterte Kembali Perintahkan Polisi Untuk "Perangi" Narkoba

"Ini memungkinkan Sara Duterte untuk maju," kata Antonio La Vina, profesor hukum dan politik Universitas Ateneo de Manila.

Namun La Vina mengatakan dirinya tidak mengesampingkan kemungkinan Duterte akan berubah pikiran dan menggantikan Go sebagai calon wapres.

Baca juga: Ciptakan Topeng Wajah Presiden Duterte, Profesor Seni Filipina Untung Besar

Para calon diberi waktu hingga Jumat untuk melakukan pendaftaran, namun pembatalan dan penggantian masih dibolehkan hingga 15 November.

Jadwal itu memberi peluang adanya pergantian calon di menit-menit terakhir, seperti yang terjadi pada pemilu 2016 ketika nama Duterte masuk sebagai calon presiden dan memenangi pilpres dengan selisih suara yang besar.

Sumber: Reuters