Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Daerah Riau menggulung tujuh jaringan narkotika dan obat-obatan terlarang selama satu bulan operasi mulai 18 Agustus hingga 13 September dengan hasil tangkapan 117 kilogram sabu-sabu dan 1.000 butir pil ekstasi.
"Ini operasi satu bulan terakhir dengan mengerahkan seluruh jajaran dan kerjasama dengan bea cukai dan kementerian hukum dan hak azasi manusia," kata Kepala Polda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi persnya, Jumat.
Dia merincikan operasi pertama dilakukan pada 18 Agustus yang merupakan jaringan Malaysia-Bengkalis-Pekanbaru. Barang dari Malaysia tersebut akan didistribusikan ke Lampung sebanyak 3 kg sabu dan 1000 ekstasi.
Tersangka NS ditangkap di Pekanbaru di salah satu pangkalan travel dan pengendalinya AB ditangkap di Ciamis, Jawa Barat. Kemudian pada 26 Agustus kepolisian juga mengungkap 2 kg sabu-sabu yang akan didistribusikan ke Jambi.
"Ini juga jaringan Malaysia-Bengkalis Pekanbaru-Jambi. Tersangka ES bekerjasama dengan H membawa ke Jambi, namun baru sampai di Pekanbaru di hotel disergap. Ini dikendalikan oleh L di Malaysia," ujarnya.
Selanjutnya pada 29 Agustus ada paket kargo yang berisi sabu 4 kg dikemas dalam bentuk kaleng roti. Ini juga dikendalikan dari Malaysia yang masuk melalui becak laut dengan tersangka RPP ditangkap di Pekanbaru.
Tersangka diketahui sudah dua kali melakukannya yang kali inirencananya akan didistribusikan ke Lampung. Lalu
dengan kerjasama dengan lapas di Lampung dilakukan penangkapan terhadap RS.
Selanjutnya pengungkapan dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Pekanbaru di kos-kosan. Barang disiapkan di situ untuk diambil pemesan dengan tersangka H dengan barang bukti 13 kg sabu-sabu.
Kemudian pada 7 September, Polda Riau bersama Polres bengkalis melakukan penangkapan jaringan Malaysia-Rupat Dumai-Pekanbaru. Barang yang akan dibawa ke Medan tersebut ditangkap di Dumai dengan jumlah 46 kg.
"Pengendalinya Yanto, Juanda, dan Darwin dari Sumut yang pakai motor. Lalu ditemukan Budiman di Jalan Lintas Riau Jambi, Seberida, Inderagiri Hulu yang jadi gudang tempat barang ditampung dan didistribusikan. Sebelumnya sudah pernah juga menyimpan 50 kg," ungkap Kapolda.
Pengungkapan selanjutnya atas kerjasama dengan Bea Cukai pada 9 September mengamankan 40 kg sabu-sabu. Tersangka W, IW, dan IS ditangkap di Pantai Dumai berawal dari patroli polisi air yang mengikuti empat kapal.
"Kapal itu lalu menghilang lalu dikejar dan ditemukan tiga tersangka sedang menaruh barang ke sepeda motor. Lalu meletakkannya di belakang Rumah Sakit Umum Daerah Dumai. Saat itu dilakukan penangkapan," ujarnya.
Terakhir juga kerjasama dengan Bea Cukai diungkap 9 kg sabu-sabu pada 9 September. Pelaku tersangka Riki Pratama dan Wahyudi serta Robinson yang rencananya akan membawa tersebut ke Jambi.
Baca juga: Polres Meranti musnahkan tiga kg sabu senilai Rp3 miliar dari Malaysia
Baca juga: 145 kg lebih sabu dimusnahkan Polda Riau, ini rincian kasusnya
Berita Lainnya
Kericuhan terjadi Rempang
19 December 2024 8:27 WIB
Polda Riau cek kelangkaan solar di SPBU
18 December 2024 17:25 WIB
Polda Riau limpahkan dugaan korupsi kredit BRI ke jaksa
17 December 2024 19:35 WIB
Polda Riau ungkap peredaran narkoba untuk tahun baru hingga ke NTB
16 December 2024 14:54 WIB
Kapolsek Rupat dampingi Ditpolairud Polda Riau saat Sambang Nusa di pulau terluar
13 December 2024 13:10 WIB
Cek kesipan Operasi Lilin 2024, Ditlantas Polda Riau tinjau jalan rusak di Inhil
12 December 2024 15:56 WIB
Ditpolairud Polda Riau sambangi pulau terluar di Rupat Utara
10 December 2024 12:53 WIB
Hana Hanifah akan kembali dipanggil Polda Riau terkait dugaan SPPD fiktif
06 December 2024 15:23 WIB