Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat, mengatakan, partisipasi perempuan dalam politik menjadi tolok ukur demokrasi di negara.
"Partisipasi perempuan dalam politik, khususnya dalam tingkat pengambilan keputusan, sesungguhnya menjadi ukuran bagaimana demokrasi berjalan," kata dia, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Bambang Soesatyo nyatakan MPR terbuka bagi aspirasi masyarakat terkait PPHN
Ia katakan itu dalam seminar nasional bertajuk, “Kontribusi Perempuan Politik Dalam Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Rumah Pemilu.
Ia yakin partisipasi perempuan dalam politik menunjukkan adanya kesempatan dan ruang yang diberikan kepada perempuan untuk memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Syarief Hasan dorong pemerintah perbanyak tes COVID-19
Kesetaraan gender menjadi salah satu tujuan penting yang harus dicapai pemerintah sebagaimana yang tercantum di poin ke-5 Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) mengenai kesetaraan gender.
Akan tetapi, kata dia, guna mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh perempuan, seperti rendahnya penerimaan masyarakat, masalah subordinasi dan pembatasan ruang aktualisasi yang dilatarbelakangi pemikiran dan persepsi terhadap perempuan, serta sekat-sekat politik dan sosial yang membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak.
Bagi dia, sekat-sekat politik dan sosial menjadi hambatan laju perjuangan perempuan. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat kebersamaan untuk melampaui sekat-sekat tersebut.
Baca juga: MPR minta Pemerintah optimalkan BUMN dan produk dalam negeri kembangkan vaksin
"Kita bisa membangun sisterhood sebagai bekal kita bersama-sama untuk mencapai apa yang kita cita-citakan," kata dia.
Ia menambahkan, melalui rasa persaudaraan, para perempuan bisa saling menjaga dan melampaui sekat-sekat yang ada untuk bersama-sama bergerak maju menuju Indonesia Tangguh. "Mari kita bersama-sama memperbaharui tekad kita dan menyatukan tekad kita,” kata dia.
Ia juga menekankan kesetaraan gender tidak hanya diperjuangkan dengan meyakinkan kalangan elit partai politik, tetapi juga meningkatkan keyakinan para perempuan secara luas untuk berani maju dan bersedia melampaui seluruh hambatan guna memantapkan diri mengikuti kontestasi politik 2024.
Baca juga: Hidayat Nur Wahid nyatakan menlu harus konstruktif soal Indonesia, Afghanistan, dan Taliban
"Ini adalah langkah awal," ucapnya.
Partisipasi perempuan, bagi dia, bukan hanya untuk memenuhi kuota atau menjalankan politik praktis, melainkan untuk menyuarakan kepentingan-kepentingan perempuan dan memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan.
"Khususnya memastikan bahwa kita semua hadir dan memberikan kontribusi untuk membangun Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Baca juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo ingatkan ancaman terorisme akibat pandemi COVID-19
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB