Inilah gejala-gejala depresi yang perlu diwaspadai

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, depresi

Inilah gejala-gejala depresi yang perlu diwaspadai

Ilustrasi (ANTARA/pixabay.)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto mengatakan ada sejumlah gejala depresi yang harus diwaspadai di antaranya merasa tidak berharga, merasa bersalah berlebihan, menarik diri dari kehidupan sosial, dan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

"Orang depresi juga kehilangan semangat, tidak ada energi, putus asa, bahkan yang lebih parah adalah muncul pikiran tentang kematian atau keinginan bunuh diri," kata Kasandra kepada ANTARA, Jumat.

Baca juga: Jauhi depresi, cari lingkungan pertemanan yang sehat sehat dan kuatkan diri

Tak hanya secara psikis dan sosial, Kasandra menambahkan, orang yang depresi juga akan merasakan gejala dari aspek fisik seperti kelelahan, nyeri fisik, melambatnya pergerakan tubuh (psychomotor retardation), tidak dapat duduk tenang (psychomotor agitation), terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur, dan penurunan berat badan.

Kasandra kemudian mengingatkan bahwa depresi dapat dialami siapapun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lanjut usia.

Secara umum, Kasandra mengatakan berbagai kelompok usia merasakan gejala depresi yang sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan pada anak dan remaja.

"Jika perubahan mood pada orang dewasa ditandai dengan perasaan sedih, kosong, dan tidak berdaya, pada anak-anak dan remaja ditunjukkan dengan perasaan yang mudah tersinggung," ujar Kasandra.

Baca juga: Diduga depresi ditinggal anak istri, pria di Perawang gantung diri

"Selain itu, anak-anak juga dapat menunjukkan gejala seperti keluhan fisik, gangguan pola tidur, dan kecemasan. Sedangkan remaja menunjukkan kemurungan atau moody," tambahnya.

Kasandra pun mengingatkan untuk segera menemui psikolog atau psikiater jika seseorang sudah mengalami trauma, kesulitan dalam mengatur emosi, tidak dapat bekerja atau melaksanakan tanggung jawab secara efektif, mengalami gangguan pola tidur dan nafsu makan, merasa kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan, tidak lagi menikmati aktivitas yang disukai, atau bahkan menggunakan obat-obatan atau seks sebagai upaya coping.

Baca juga: WNA Malaysia positif COVID-19 dirawat di Riau dan sempat depresi. Kok bisa?

Jika gejala-gejala tersebut terjadi pada orang terdekat, Kasandra mengingatkan bahwa sebagai teman, seseorang harus memberikan dukungan dan mendorongnya untuk mencari bantuan profesional.

"Selain bersedia menjadi pendengar, juga harus membantunya untuk mengenali tanda-tanda depresi dan hal-hal yang dapat memperburuk depresi," kata Kasandra.

"Dia juga harus terus diperhatikan dan tetap waspada terhadap resiko bunuh diri yang mungkin dilakukan. Lakukan upaya pencegahannya dan hubungi bantuan profesional jika terjadi percobaan bunuh diri," pungkasnya.