Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau bersama Bank Riau Kepri kini terus memperkuat kerjasama untuk mendorong pemulihan ekonomi di daerah itu khususnya bagi UMKM yang terpapar akibat pandemi COVID-19 sejak 2020.
"Sejak 2020 pandemi COVID-19 melanda Kepulauan Riau khususnya, Indonesia serta dunia, maka pemerintah daerah wajib melakukan langkah strategis untuk mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya bagi UMKM di Indonesia dan Kepri," kata Gubernur KepulauanRiau H Ansar Ahmad di Gedung Dang Merdu Bank Riau Kepri di Pekanbaru, Jumat malam.
Pernyataan tersebut disampaikannya di sela acara penandatangan nota kesepahaman antara Pemprov Kepulauan Riau dengan PT. Bank Riau Kepri tentang kredit/pembiayaan usaha mikro dengan subsidi bunga/margin.
Ansar mengatakan, keberadaan UMKM harus dipupuk, dijaga dan dirawat karena keberadaannya mampu menjadi basis ekonomi yang handal.
Ia menyebutkan, untuk mendukung keberlanjutan UMKM, diberikan bantuan pinjaman modal diberikan dengan jaminan bunga menjadi tanggungan Pemrov Kepri sehingga konsep bantuan kredit tersebut sudah termasuk dalam nota kesepahaman dengan Bank Rau Kepri.
"Pemrov Kepri sudah mengalokasikan Rp2 miliar kredit bergulir bagi UMKMyang disalurkan melalui Bank Riau Kepri, dan akan dilanjutkan pada tahun 2022," katanya.
Dari plafon anggaran Rp2 miliar itu, maksimal UMKM bisa meminjam Rp20 juta dan minimal Rp5 juta. Bisa jadi kalau pinjaman Rp20 juta tersalurkan maka akan ada 1.000 UMKM akan terbantu, ditambah dengan pemberian masa grace periode pinjaman," jelasnya.
Karenanya,Pemrov Kepri telah menggencarkan sosialisasi terkait pinjaman bergulir itu karena pada 10 September 2021 kebijakan diluncurkan," katanya.
Sementara Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari, mengatakan selama semester I tahun 2021, Bank Riau Kepri membukukan aset sebesar Rp30 triliun dengan perolehan laba di atas target.
Sementara itu, dalam pemulihan ekonomi nasional bagi UMKM terdampak pandemi COVID-19, Bank Riau Kepri sudah merealisasikan KUR sebesar 81 persen dari plafon sebesar Rp600 miliar.
"Jenis KUR ini sangat diminati oleh masyarakat, karena masyarakat menantikan kredit yang cukup ringan yang juga tidak terbebani dari sisi keuangan mereka," katanya.
Baca juga: Bank Riau Kepri serahkan CSR ke Pemkab Inhu, dari beasiswa hingga rehab MTS
Baca juga: Pemkab Siak terima bantuan 200 kotak masker dari BRK