Pedagang Di Arena PON Keluhkan Pungli

id pedagang di, arena pon, keluhkan pungli

Pekanbaru, (antarariau) - Sejumlah pedagang di sekitar arena PON XVIII/2012 di Sport Center Rumbai, Pekanbaru, mengeluhkan banyaknya pungutan liar yang membuat mereka terancam merugi.

"Ada pungli (pungutan liar) yang namanya uang kebersihan, uang keamanan sampai setoran ke panitia setiap hari. Semuanya tak jelas manfaatnya bagi kami," kata Buyung (35), seorang pedagang, Minggu.

Ia mengatakan besarnya pungli mencapai Rp10.000 dan itu bisa sampai tiga kali.

Penyelenggaraan PON memang menjadi magnet bagi para pengusaha kecil untuk membuat lapak disekitar arena olahraga, khususnya di Sport Center Rumbai.

Diperkirakan ratusan lapak pedagang mulai dari di luar stadion hingga di tiap arena pertandingan bertebaran di tempat itu selama perhelatan PON.

Seorang pedagang lain, Rizal (42), mengeluhkan adanya pungli uang kebersihan dari oknum yang mengatasnamakan Dinas Kebersihan setempat. Padahal, hingga kini lokasi tempat berdagang mereka tetap saja tidak pernah dibersihkan dan gundukan sampah sering terlihat dimana-mana.

Menurut dia, maraknya pungli sangat dikeluhkan banyak pedagang karena mereka sudah membayar cukup besar hanya untuk mendirikan tenda atau sekedar membentangkan lapak dagangan. Sewa tempat berdagang di lokasi PON bervariasi tergantung posisi, dari lokasi terluar sekitar Rp700 ribu hingga Rp3,5 juta selam pelaksanaan PON.

Menurut dia, dampak dari pungli itu membuat tenda-tenda yang disediakan oleh panitia banyak yang kosong karena sepi peminat.

"Banyak pedagang memilih tutup tak jualan lagi, karena yang harus disetorkan lebih besar dari pendapatan tiap hari," katanya.

Sedangkan, Hanum yang juga pedagang mengatakan para pedagang tak mendapat tanda terima untuk setoran yang mereka berikan. Selain itu, para oknum tersebut juga tak mau mengurangi tarif pungutannya.

"Kalau seharinya Rp5.000 wajar-wajar saja, kami tak keberatan. Tapi kalau nyampe Rp30 ribu sehari mau dapat apa lagi kami," katanya.

Panitia Besar PON Riau menargetkan lebih dari 250 stan akan diisi oleh pedagang kecil dari usaha kecil dan mikro (UMK).