Pedagang kuliner manfaatkan lahan Ramayana buka gerai

id kuliner

Pedagang kuliner manfaatkan lahan Ramayana buka gerai

para pedagang kuliner di pelataran ramayana plaza Bangkinang Kota

Kampar (ANTARA) - Ratusan tenda lapak berjejer membuka geraidengan memanfaatkan lahan kosong di pelataran Ramayana Plaza Bangkinang setiap malam. Satu diantaranya, Reza warga Kecamatan Bangkinang Kota yang menjajakan dagangannya di tenda lapak Awel Cake yang berjejer diantara pedagang lainnya merasa sangat senang dagangannya laris manis setiap malam.

“Alhamdulillah dagangan saya laris manis setiap malam, saya sangat senang karena ada yang bisa menyediakan lapak untuk berdagang dengan harga sangat terjangkau,” terangnya sambil melayani pembeli.

Didampingi istrinya, ia tengah asyik dan serius melayani permintaan pembeli. Berbagai varian roti berjejera di meja lapaknya, dan yang paling diminati adalah corndog, pizza, risoles mayo, mozarela sosis, mozarela keju dan juga ia menjual aneka jus.

Ia menjelaskan bahwa dengan lapak yang ada ia merasa sangat terbantu karena harga sewaterjangkau, “setiap hari kami hanya mengeluarkan sewa tempat sebesar Rp13 ribu saja yang kami setor ke pihak pengelola Ramayana Plaza, sedangkan tenda, meja atau perlengkapan untuk berdagang disediakan sendiri,” ujarnya.

Setiap malam, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB sepanjang jalan Sisingamangaraja Bangkinang Kota selalu ramai oleh pembeli menjajaki beragam kuliner yang digemari seperti sate padang, mie tek-tek, martabak mesir, pempek Palembang, aneka minuman dan makanan lainnya.

Mereka berjualan tepat di depan pertokoan yang ada, jika pagi hingga sore lokasi itu kosong karena waktunya pemilik took bverjualan, baru pada sore harinya para pedagang kuliner memasang tenda dan peralatan dagangnya yang membuat suasana Bangkinang Kota pada malam hari selalu ramai.

Kondisi ini sudah berlangsung sekitar dua tahun, sebelumnya deretan pertokoan di lokasi itu sepi, sebab keberadaan Ramayana Plaza Bangkinang itu sudah lama ditinggal oleh penghuninya khusus di bagian dalam, namun di posisi depan masih disewa oleh sejumlah pedagang. (*)