Penanganan COVID-19 di Riau capai Rp50,2 miliar

id Pemrov Riau,covid riau, anggaran covid

Penanganan COVID-19 di Riau capai Rp50,2 miliar

Sejumlah pasien menjalani perawatan di tenda darurat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai, Riau, Selasa (27/7/2021). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Pekanbaru (ANTARA) - Realisasi anggaran penanganan COVID-19 di Provinsi Riau hingga saat ini sudah mencapai Rp50,2 miliar atau 36,09 persen dari alokasi anggaran yang sebesar Rp139 miliar lebih.

"Alokasi anggaran penaganan pandemi virus coron aitu merupakan hasil refocusing dan realokasi Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 8 persen dari total DAU Pemprov Riau sebesar Rp1,4 triliun lebih," kata Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar kepada wartawan di Pekanbaru, Selasa.

Realisasi anggaran penanganan COVID-19 dinilai tidak masuk dalam kategori rendah, karena realisasinya cukup tinggi atau sudah lebih dari 15 persen.

Bahkan menurut Gubri, alokasi anggaran penanganan COVID-19 di Riau, itu katanya, sudah lebih besar dari arahan pemerintah pusat yang ditetapkan sebesar hanya 8 persen.

"Realisasipenggunaan anggaran penanganan COVID-19 di Riau yang rendah itu berada di kabupaten/kota, ini berpengaruh terhadap Riau. Kendalanyalambat melakukan pergeseran-pergeseran anggaran. Kalau kita cepat, karena kita butuh uang untuk kebutuhan penanganan COVID-19 sesuai arahan pusat," katanya.

Pergeseran anggaran masih lambat, artinya kantor atau dinas yang akan menggunakan anggaran itu untuk penanganan COVID-19 juga lambat sehingga perlu dibahas dalam pertemuan khusus dan bupati/walikota diminta agar segera melakukan pergeseran.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau, Indra mengatakan, pihaknya telah melakukan refocusing dan realokasi DAU sesuai arahan pusat untuk penanganan COVID-19.

"Anggaran dukungan penanganan COVID-19 kita dari refocusing dan realokasi DAU sebesar Rp139 miliar, dan saat ini realisasinya mencapai 36,06 persen," katanya.

Indra menyampaikan, anggaran dukungan penanganan COVID-19 sebesar Rp139 miliar itu jika dipersentasekan 9,57 persen.

"Artinya sudah terpenuhi refocusing dan realokasi 8 persen yang dari DAU itu. Arahan pusat minimalnya itu 8 persen, dan Riau justru terpenuhi sebesar 9,57 persen," katanya.

Baca juga: Stok vaksin kosong, Bupati Meranti sindir kinerja Pemprov Riau

Baca juga: Riau kembali dikirimi 40 ribu vaksin