Jakarta (ANTARA) - Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (Gapmmi) meminta rencana pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 20 persen dalam waktu dekat, dikaji ulang dengan bijaksana.
"Secara makro, kebijakan tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada PDB, konsumsi rumah tangga, dan inflasi. Hal tersebut dikarenakan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu penggerak utama perekonomian nasional," kata Ketua Gapmmi Adhi Lukman kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: TDL Industri Naik Beratkan Pengusaha Hotel
Sedangkan secara sektor, lanjutnya, kenaikan TDL diestimasikan akan berdampak negatif terhadap output industri dan daya saing produk yang dihasilkan di dalam negeri sekaligus membebani konsumen.
"Dengan situasi seperti ini, bila benar kebijakan tersebut akan diterapkan oleh PT PLN, ini akan menjadi pukulan dan beban yang sangat berat bagi industri makanan dan minuman. Selama ini, biaya listrik industri di Indonesia terutama bagi industri makanan dan minuman berkontribusi sekitar tiga persen dari harga pokok produksi," katanya.
Adhi memaparkan apabila PLN berencana menaikkan TDL 20 persen, maka biaya produksi industri makanan dan minuman akan naik sekitar 0,6 persen.
"Kenaikan biaya produksi ini mau tidak mau akan berpengaruh pada harga produk yang akan meningkat, di mana produk makanan minuman sangat sensitif terhadap harga. Pada akhirnya biaya ini akan menjadi beban dari masyarakat umum, yang saat ini masih terkena imbas dari pandemi COVID-19, di mana daya beli dan kemampuan ekonomi masih tidak lebih baik," katanya.
Selain itu, lanjutnya, kenaikan TDL akan berpengaruh terhadap rantai pasok keseluruhan, sehingga pemasok juga akan mengalami biaya produksi, seperti industri kemasan, plastik, kaleng, dan gelas, yang mana industri ini lebih banyak mengkonsumsi listrik PLN.
Untuk itu Adhi menambahkan bahwa rencana kenaikan TDL bagi industri sebaiknya ditinjau ulang, apalagi adanya isu kenaikan harga komoditas pangan seperti biji-bijian dan sumber protein juga.
"Ada baiknya dilakukan upaya bersama oleh industri, pemerintah dan lembaga terkait untuk mencari solusi yang lebih tepat untuk mengatasi situasi dan kondisi yang tidak kondusif saat ini," ujarnya.
Baca juga: Kenaikan TDL Salah Satu Sebab Pemkot Dumai Defisit
Baca juga: Kenaikan TDL Sengsarakan Buruh Indonesia
Berita Lainnya
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB