Jakarta (ANTARA) - Sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dilanda hujan abu akibat terjadinya guguran awan panas Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat pukul 04.43 WIB, dengan jarak luncur berkisar tiga kilometer ke arah tenggara.
"Pagi ini abu vulkanis tipis terpantau turun di permukiman warga lereng Merapi, yakni di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Dusun Srunen di Kelurahan Glagaharjo, Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan.
Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan guguran lava pijar sejauh 1,5 km
Menurut dia, hujan abu juga terjadi di lereng Merapi sisi tengah, yakni di Dusun Ngrangkah dan Dusun Plosokerep, Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan.
"Sedangkan di wilayah lereng barat Merapi, hujan abu terpantau di Dusun Turgo, Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem," katanya.
Ia mengatakan, meskipun terjadi hujan abu di beberapa wilayah lereng Gunung Merapi tersebut, tidak sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat setempat.
"Warga di wilayah-wilayah tersebut tetap tenang dan terus bersiaga. Kondisi tetap aman terkendali dan warga tetap beraktivitas seperti biasa," katanya.
Makwan mengatakan, terjadi tiga kali awan panas guguran di Gunung Merapi yang berada di perbatasan Kabupaten Sleman, DIY dan Jawa Tengah.
"Guguran terjadi pada 25 Juni 2021 pukul 04.43 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 MM dan durasi 61, 132, dan 245 detik. Jarak luncur maksimal tiga kilometer ke arah tenggara, teramati kolom asap setinggi lebih kurang 1.000 meter di atas puncak Merapi," katanya.
Baca juga: BPPTKG nyatakan Gunung Merapi mengalami 206 kali gempa guguran
Baca juga: Waspada awan panas guguran Gunung Merapi meluncur sejauh 3 km