WHO: Negara miskin tak punya cukup vaksin COVID-19 untuk melanjutkan vaksinasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, vaksin

WHO: Negara miskin tak punya cukup vaksin COVID-19 untuk melanjutkan vaksinasi

Bruce Aylward, penasihat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menghadiri konferensi pers tentang Misi Bersama WHO-China tentang COVID-19 tentang penyelidikannya terhadap wabah corona di Beijing, China, (24/2/2020). (REUTERS/Thomas Peter/pri.)

Jenewa (ANTARA) - Lebih dari separuh negara miskin penerima dosis vaksin COVID-19 program COVAX tidak memiliki pasokan yang cukup untuk melanjutkan vaksinasi, menurut pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (21/6).

"Saya akan katakan dari 80 negara AMC setidaknya lebih dari separuhnya tidak akan mempunyai vaksin yang cukup untuk mempertahankan program (vaksinasi) mereka saat ini," kata penasihat senior WHO Bruce Aylward saat konferensi pers, merujuk pada negara yang terikat kontrak program COVAX (AMC) hingga negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Menurutnya, porsi sesungguhnya kemungkinan "jauh lebih tinggi".

Baca juga: Warga Meranti yang ingin keluar kota harus memiliki sertifikat vaksinasi

Beberapa di antaranya benar-benar habis, lanjutnya.

Krisis tersebut, yang sebagian disebabkan oleh penundaan produksi dan gangguan pasokan India, terjadi saat kasus dan kematian di seluruh Afrika meningkat, yang menjadi bagian dari gelombang ketiga infeksi.

Baca juga: Presiden Joko Widodo tinjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pengguna "Commuter Line"

Baca juga: Menteri Inggris Raya diimbau tidak meluncurkan vaksinasi massal untuk anak


Sumber: Reuters