London (ANTARA) - AstraZeneca harus mengirim vaksin COVID-19 ke Uni Eropa juga dari pabrik di Inggris jika diperlukan untuk memenuhi komitmennya dengan EU, demikian diputuskan hakim pada Jumat (18/6), menurut pengacara yang mewakili EU.
Pihak perusahaan mengaku tidak langsung dapat mengirim dosis vaksin EU dari pabrik Oxford Biomedica di Inggris sebab pihaknya harus memasok Inggris Raya terlebih dahulu.
Baca juga: PM Jacinda Ardern mendapat suntikan vaksin COVID-19 tanpa rasa sakit
Menurut pengacara, hakim telah memutuskan bahwa pabrik itu harus digunakan untuk pasokan Uni Eropa. Akan tetapi, AstraZeneca bisa memenuhi komitmennya dengan EU tanpa menggunakan pabrik tersebut.
Perusahaan tidak berkewajiban mengirim dosis vaksin sesuai jadwal yang tertera di kontrak sampai akhir Juni, namun harus masih mengirim total 300 juta dosis ke Uni Eropa, demikian isi putusan hakim.
Baca juga: Sebanyak 56 warga Riau alami KIPI usai vaksin COVID-19
Baca juga: Vaksin COVID-19 AstraZeneca efektif hadapi varian Delta
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi dan berkreasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB