Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2021 kembali mengalami surplus 2,36 miliar dolar AS dengan nilai total ekspor sebesar 16,60 miliar dolar AS dan impor 14,23 miliar dolar AS, sehingga urplus neraca perdagangan RI pada Mei menjadi yang tertinggi selama 2021.
"Kalau kita lihat pergerakan neraca perdagangan mulai Januari sampai dengan Mei 2021, berarti surplus perdagangan Indonesia merupakan yang tertinggi selama 2021. Selain itu artinya Indonesia mengalami surplus perdagangan sebanyak 13 bulan berturut-turut, dan ini patut diapresiasi," kata Kepala BPS Suhariyanto saat menggelar konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Mantap, neraca perdagangan Riau Januari-April surplus 3,69 miliar dolar AS
Suhariyanto memaparkan komoditas penyumbang surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, dan besi baja.
Dengan performa ekspor-impor pada Januari-Mei 2021 yang menjanjikan, Suhariyanto mengingatkan agar Indonesia perlu tetap waspada, mengingat masih terdapat risiko terbesar yang membayangi yakni pandemi COVID-19.
"Kita melihat tren jumlah yang terkena kasus COVID-19 selama seminggu terakhir ini meningkat. Dan di India tren pandeminya agak merajalela, sehingga itu juga berpengaruh," ujar Suhariyanto.
Untuk itu ia berharap agar program vaksinasi dapat berjalan lancar, dibarengi dengan ketatnya pelaksanaan protokol kesehatan, sehingga COVID-19 dapat segera menghilang dari Tanah Air.
"Dengan begitu akan menumbuhkan kepercayaan diri kepada dunia usaha, sehingga perekonomian dapat kembali pulih," ujar Suhariyanto.
Perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan beberapa negara pada Mei 2021 yakni dengan Amerika Serikat surplus 1 miliar dolar AS, Filipina surplus 539 juta dolar AS, dan dengan Malaysia 444,2 juta dolar AS.
Sedangkan perdagangan dengan beberapa negara masih mengalami defisit, di antaranya dengan China yang defisit 512,5 juta dolar AS, Australia defisit 332,6 juta dolar AS, dan dengan Korea Selatan defisit 185,5 juta dolar AS.
Dengan demikian total neraca perdagangan RI sejak Januari-Mei 2021 mengalami surplus 10,17 miliar dolar AS. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan surplus neraca perdagangan pada periode yang sama di tahun 2020 yang angkanya 4,18 miliar dolar AS.
Baca juga: Neraca perdagangan Riau surplus 9,7 miliar dolar AS, begini penjelasannya
Baca juga: Neraca perdagangan Riau 2019 surplus 10,9 miliar dolar AS, begini sebabnya
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Berita Lainnya
Dyah Roro Esti sebut kesenjangan teknologi di masyarakat perlu diminimalkan
24 April 2024 17:03 WIB
Hizbullah Lebanon serang kota Margaliot, Israel, balas serangan ke wilayahnya
24 April 2024 16:49 WIB
Wapres Ma'ruf Amin prihatin Palestina gagal jadi anggota penuh PBB
24 April 2024 16:16 WIB
Proyek restorasi lahan basah di China timur terpilih jadi proyek percontohan PBB
24 April 2024 16:04 WIB
Mahfud Md ucapkan selamat ke Prabowo dan Gibran atas penetapan KPU
24 April 2024 15:33 WIB
Bank Saqu catat jumlah nasabah perseroan capai 500 ribu per April 2024
24 April 2024 15:14 WIB
KPU RI tetapkan Prabowo-Gibran jadi presiden-wapres terpilih Pilpres 2024
24 April 2024 15:05 WIB
AHY: Kompetisi Pilpres 2024 telah berakhir dan kini saatnya rekonsiliasi
24 April 2024 14:50 WIB