Jakarta (ANTARA) - Bisnis parfum lokal mulai berkembang dengan segmen pasar yang terus meluas, dan terdukung oleh program pemerintah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Marketing Manager Farah Parfum Hana dalam keterangannya, Selasa, mengatakan pangsa parfum di pasar domestik sangat potensial dan menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk menggarap segmen pasar parfum lokal mengingat pangsa parfum di pasar domestik diperkirakan cukup besar dan terus berkembang.
Baca juga: Ariana Grande beri hadiah parfum untuk Rose, salah satu anggota BLACKPINK
Baca juga: Parfum bawang merah diyakini mampu tangkal pandemi COVID-19
"Selain itu program pemerintah untuk mengajak masyarakat berbelanja produk lokal juga semakin mendorong bisnis parfum lokal berkembang," katanya.
Usaha Farah Parfum dirintis sejak 2017 dan menjadi satu dari sedikit wewangian brand lokal asal Jakarta. Sebagai nilai tambah, kata Hana, usahanya itu menjadi satu-satunya “inspired parfum” di Indonesia yang memiliki sertifikat BPOM.
“Produk ‘inspired parfum’ dan harga yang terjangkau ini menjadi andalan usaha kami sehingga bisa dimiliki semua kalangan, ini menjadi nilai tambah,” katanya.
Ia menambahkan bersaing dalam bisnis wewangian di Indonesia harus pandai-pandai mencari celah. Oleh karena itu dukungan dari pemerintah melalui Gernas BBI menjadi kabar baik.
Selain ini banyak investor tertarik untuk menekuni bisnis yang cukup menggiurkan ini bahkan perusahaan yang menekuni bisnis parfum ini tidak hanya produsen lokal, tetapi juga banyak perusahaan importir yang mengimpor parfum dari luar negeri.
Karena itu tidak mengherankan jika persaingan bisnis parfum di Indonesia semakin ketat, seiring semakin banyaknya jumlah pelaku yang menekuni bisnis ini.
“Pertarungan tidak hanya terjadi antara produk lokal dan impor, tetapi juga kerap terjadi sesama produk parfum impor,” katanya.
PT Talenta Data Indonesia (PT. TDI) pada 2019 melakukan studi dan menemukan jumlah perusahaan importir yang pernah menekuni bisnis parfum impor di Indonesia telah lebih dari 60 perusahaan dengan jumlah merek parfum impor lebih dari 200 merek yang beredar di pasar domestik.
Cukup banyak merek parfum impor yang sukses meraih pangsa pasar di Indonesia, namun tidak sedikit juga merek parfum impor tersebut yang gagal bersaing untuk merebut pangsa pasar di pasar domestik.
Hana menambahkan agar bisa bersaing di pasar parfum lokal pihaknya merilis produk dupe parfum dari brand impor kelas high end.
Upaya ini sekaligus memberikan alternatif kepada masyarakat untuk dapat memiliki parfum beraroma brand impor namun dengan harga yang terjangkau.
"Masyarakat sangat meminati beberapa brand ini dan semakin banyak dicari terlebih saat digencarkan Gernas BBI dan program-program melalui marketplace," katanya.
Baca juga: Memilih Parfum Sesuai Kepribadian?? Ini Ulasannya
Pewarta: Hanni Sofia
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB