BPPTKG nyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,gunung merapi

BPPTKG nyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi

Lava pijar berguguran dari puncak Gunung Merapi terlihat di Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (25/4/2021). Data BPPTKG menyebutkan pada periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Merapi teramati 10 kali mengeluarkan lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya dengan status Siaga (level III). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan aktivitas Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah masih tinggi berdasarkan pengamatan 30 April sampai 6 Mei 2021, sehingga belum ada perubahan status.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulis yang diterima di Yogyakarta, Sabtu.

Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan awan panas dan lava pijar sejauh 1.500 meter

Hanik menjelaskan sepanjang pengamatan sepekan, Merapi 12 kali melontarkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya.

Gunung Merapi juga terpantau 74 kali meluncurkan guguran lava dengan estimasi jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan dua kali ke arah tenggara sejauh 600 meter.

"Intensitas kegempaan pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan pekan lalu," ujar Hanik.

Berdasarkan catatan BPPTKG, volume dua kubah lava di Gunung Merapi terus mengalami peningkatan.

Volume kubah lava yang berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi diperkirakan telah mencapai 1.700.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 14.000 meter kubik per hari.

Sedangkan volume kubah di sektor barat daya berdasarkan hasil analisis foto sebesar 1.100.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 17.000 meter kubik per hari.

Sementara itu, deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini juga tidak menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 0,6 cm per hari.

"Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Merapi," kata dia.

BPPTKG sampai sekarang mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Kalau terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, kata Hanik Humaida.

Baca juga: Gunung Merapi empat kali luncurkan awan panas sejauh 1.800 meter

Baca juga: Awan panas guguran gunung Merapi meluncur sejauh 1,5 km


Pewarta: Luqman Hakim