Enggan terima jaspel Rp30 juta, Plt Direktur RSUD Meranti alihkan untuk operasional jajaran

id rsud, rsud meranti, rsud kepulauan meranti

Enggan terima jaspel Rp30 juta, Plt Direktur RSUD Meranti alihkan untuk operasional jajaran

Plt Direktur RSUD Kepulauan Meranti Fajar Triasmoko MT. (ANTARA/Rahmat Santoso/21)

Selatpanjang (ANTARA) - Plt Direktur RSUD Kepulauan Meranti Fajar Triasmoko MT enggan menerima jasa pelayanan (jaspel) sebesar Rp30 juta, dan mengalihkannya untuk operasional pembenahan rumah sakit yang dipimpinnya.

Saat berbincang-bincang kepada ANTARA, di Selatpanjang, belum lama ini, ia mengaku sejak ditunjuk menjadi Pelaksana tugas di rumah sakit milik Pemkab Kepulauan Meranti, tidak mau menerima uang apapun, termasuk jaspel untuk setingkat direktur.

"Jaspel yang saya dapatkan hampir Rp30 juta per bulannya. Tapi uang itu saya gunakan untuk biaya operasional kawan-kawan (jajarannya) untuk membenahi RSUD," ungkapnya.

Inisiatif yang dilakukan Kabid Bina Marga itu ternyata membuat perubahan yang signifikan terhadap RSUD, mulai dari sistem pelayanan hingga renovasi seluruh aset dan infrastruktur di RSUD tersebut.

"Setelah kita berbenah, kunjungan pasien untuk datang berobat pun terjadi peningkatan. Tentunya ini akan berpengaruh terhadap pendapatan yang menjadi potensi income RSUD," bebernya.

Baca juga: Sejak dilakukan pembenahan, kunjungan di RSUD Kepulauan Meranti meningkat

Dengan meningkatkannya pasien yang berkunjung, pihaknya juga telah berhasil mengklaim banyak tunggakan SKTM dan BPJS yang terjadi beberapa tahun terakhir, sehingga dapat menutupi defisit kas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) itu.

"Dengan begitu kita bisa menambah pemasukan untuk BLUD dan menutupi sejumlah defisit," katanya.

Di samping itu, Fajar menuturkan pihaknya juga sedang menargetkan RSUD naik kelas menjadi tipe B. Salah satu syarat untuk mewujudkan itu bergantung pada kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur rumah sakit yang ditandai dengan kunjungan pasien rawat inap dalam kurun waktu tertentu.

"Sesuai dengan program Bupati yang ingin menjadikan RSUD sebagai rumah sakit rujukan, kita juga menargetkan RSUD naik kelas menjadi tipe B. Salah satu syaratnya itu adalah dengan penambahan kamar yang tentunya penggunaan tempat tidur yang meningkat," jelas dia.

Baca juga: Mengundurkan diri sebagai Direktur RSUD Meranti, ini alasan dokter Ria