Djarot: Ini gerakan politik hijau PDI Perjuangan

id Djarot saiful hidayat, ketua dpp pdip, pdi perjuangan, djarot saiful, tebar ikan, politik hijau

Djarot: Ini gerakan politik hijau PDI Perjuangan

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat saat acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu (21/2/2021). (HO-Dok Humas PDI Perjuangan)

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga mantan Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyampaikan kegiatan menebar benih ikan dan membersihkan sungai merupakan bagian gerakan politik hijau yang dilakukan oleh partai berlambang banteng tersebut.

"Politik bukan sekadar merebut kekuasaan. Tapi, membangun kesadaran kita untuk mencintai alam semesta, merawat bumi," ujar Djarot.

Hal tersebut disampaikan Djarot saat acara Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua di Waduk Cincin, Jakarta Utara, Minggu.

Kegiatan itu diikuti juga oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan sejumlah Ketua DPP PDIP, yakni Tri Rismaharini dan Sadarestuwati, serta kader dan anggota legislatif PDIP DKI Jakarta.

Djarot kembali menegaskan kegiatan tersebut adalah bagian dari gerakan politik hijau dalam rangka melaksanakan Program Gerakan Penghijauan dan Bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS), Cinta Ciliwung Bersih, gelombang kedua yang dicanangkan PDIP.

"Ini dalam rangka menjalani perintah Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri yang selalu mengingatkan kepada seluruh kader untuk menanam pohon," tutur Djarot.

Mantan Wali Kota Blitar tersebut menuturkan bahwa apa yang dilakukan pihaknya adalah tindakan nyata dalam merawat lingkungan dan bukan hanya sekadar wacana.

"Ini adalah tindakan nyata. Menanam pohon artinya menanam kebaikan, menanam masa depan. Menabur ikan adalah menabur manfaat untuk anak cucu kita," ucap Djarot.

Djarot juga mengingatkan bahwa gerakan yang dilakukan PDIP adalah gerakan yang berkelanjutan.

"Ini dilakukan sampai bulan Mei, setelah itu bulan Juni bulan Bung Karno sampai HUT RI, dan terus dilanjutkan. Ini dampaknya jangka panjang. Ini kan tidak bisa sekali," kata Djarot.