Indragiri Hilir (ANTARA) - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Indragiri Tembilahan mengajukan kenaikan tarif tagihan bulanan air bersih dari Rp50.000 menjadi Rp63.000 per 10 kubik.
Direktur PDAM Tirta Indragiri TembilahanAhmad Hafizdi Tembilahan, Kamis, mengatakan, sejak 10 tahun terakhir PDAM Tirta Indragiri Tembilahan belum pernah melakukan kenaikan tarif. Namun sekarang terpaksa dilakukan karena PDAM selalu mengalami kerugian hingga hampir Rp400 juta setiap bulannya.
“Selama 10 tahun belum pernah melakukan kenaikan tarif, sekarang naik kurang lebih Rp63.000 per 10 kubik, saat ini masih menunggu Peraturan Bupati,” sebut Hafiz.
Dijelaskan Hafiz, kenaikan tarif tagihan air bersih ditetapkan bukan tanpa alasan. Selama ini harga jual dengan harga produksi air tidak seimbang.
Sebelum kenaikan tarif tagihan direalisasikan, PDAM Tirta Indragiri Tembilahan akan melakukan sosialisasi kepada DPRD Inhil terlebih dahulu.
“Sebelum diterapkan kami akan melakukan sosialisasi ke DPRD inhil dan baru ke masyarakat,” bebernya.
Dengan kenaikan tarif dan dibantu subsidi Pemerintah Daerah sebesar Rp2 miliar di tahun 2021, makaPDAM Tirta Indragiri akan tetap mampu beroperasi.
“Memang kalau hitungan dari BPPSPAM dari Jakarta, PDAM harus manaikkan tarif sebesar Rp120.000. Tapi melihat kemampuan masyarakat yang tidak memungkinkan Jadi kita ambil jalan tengah segitu karena PDAM masih disubsidi Rp2 miliar tahun ini,” jelasnya.
Hafiz pun mengimbau kepada 13.800 pelanggan PDAM Tirta Indragiri, agar menjadi pelanggan tertib dengan membayar tagihan air bersih tepat pada waktunya.
“Kami mengharap pelanggan membayar rekening tepat waktu,” tukasnya.
Baca juga: Aplikasi Tembilahan Smart City segera hadir di Inhil, begini keunggulannya
Baca juga: Pekanbaru akan mulai peremajaan pipa SPAM
Mengaku rugi Rp400 juta/bulan, PDAM Tirta Indragiri Tembilahan akan naikkan tarif
Kantor PDAM Tirta Indragiri Tembilahan yang terletak di Jalan M Boya. (ANT/Int)
