Vaksinasi di Kepulauan Meranti dimulai pekan depan, Bupati jadi orang pertama

id Vaksin meranti, kepulauan meranti

Vaksinasi di Kepulauan Meranti dimulai pekan depan, Bupati jadi orang pertama

Sekda Kepulauan Meranti Dr Kamsol (tengah) saat memimpin rapat koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemerintah Program Vaksinasi COVID-19 di Aula Kantor Bupati, Jalan Dorak. (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 pada pekan depan, dan orang pertama akan divaksinadalah Bupati Kepulauan MerantiIrwanNasir diikutiForkopimdaserta tenaga kesehatan.

Dalam rapat koordinasi yang dilakukan di Aula Kantor Bupati, Rabu (3/2), pemerintah daerah menetapkan lokasi vaksinasi tahap pertama dipusatkan di Puskesmas Anak Setatah, Kecamatan Rangsang Barat.

Di sela memimpin rapat, Sekda Kepulauan Meranti, Dr Kamsol mengatakan orang yang divaksinasi pertama setelah kepala daerah antara lain, Dandim, Kapolres, Ketua DPRD, Kadis Kesehatan, Direktur RSUD, organisasi profesi kesehatan, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan ormas.

"Program vaksinasi yang dilakukan di Meranti pada tahap awal ini sesuai Surat Kemendagri No 80/25/SD Tanggal 5 Januari 2021," ujar Sekda.

Kamsol menjelaskan, program tersebut juga didasari oleh Peraturan Presiden No 99 Tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19.

"Vaksinasi ini memiliki dampak yang cukup besar. Karena fungsinya untuk membentuk kekebalan tubuh (antibody), menurunkan angka kematian, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial serta ekonomi," terang dia.

DitambahkanKepala Dinas Kesehatan, dr Misri, saat ini hanya tinggal tiga kabupaten yang belum melaksanakan pencanangan vaksinasi COVID-19 termasuk Kepulauan Meranti. Jadi agar program pemerintah ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar perlu dilakukan pencanangan terlebih dahulu yang rencananya digelar pada 8 Januari 2021 mendatang.

"Kegiatan ini untuk memberikan keyakinan kepada masyarakat dari manfaat vaksinasi dan menepis hoaksterkait efek samping vaksin COVID-19 tersebut. Vaksin ini aman, dan saya termasuk orang yang pertama mendaftar untuk dilakukan vaksinasi esok," bebernya.

Dijelaskannya lebih jauh, untuk pelayanan vaksinasi COVID-19 akan dipusatkan pada fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, rumah sakit dan dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Jumlah kuotanya dibatasi untuk pelayanan di puskesmas yaitu 30 orang per hari.

"Upaya ini dilakukan guna menghindari penumpukan. Jadi nantinya setiap orang akan diberikan dosis sebanyak 2 kali penyuntikan dengan jarak 14 hari," terang Misri.

Baca juga: Waduh, masih ada nakes Riau ragu divaksin COVID-19

Sementara dalam tahapan vaksinasi, peserta harus menunjukkan e-ticket yang diverifikasi menggunakan aplikasi Pcare. Laluscreening atau pemeriksaan fisik sederhana oleh petugas untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mengidentifikasi penyakit bawaan (komorbid). Setelahitu baru dilakukan penyuntikan vaksin oleh petugas.

"Seluruh yang akan divaksin akan didata sesuai dengan NIK dan KTP yang bersangkutan. Nantinya data ini dijadikan acuan pembuatan sertifikat (kartu). Artinya bagi masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi akan mendapatkan sertifikat yang fungsinya ketika akan bepergian tidak perlu lagi melakukan swab ataupun rapid test," tambah Misri lagi.

Secara rinci, sasaran vaksinasi COVID-19 di Kepulauan Meranti yakni, petugas medis, petugas non medis di faskes, petugas pelayanan publik. Jadi jumlah sasarannya sebanyak 110.379 orang yang meliputi kelompok umur 18-30 tahun 42.307 orang, 31-45 tahun sebanyak 40.001 orang, dan kelompok umur 46-59 tahun sebanyak 28.071 orang.

Baca juga: Diskes Bengkalis salurkan vaksin COVID-19 ke 17 Puskesmas