Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pejabat publik di Provinsi Lampung mengaku tidak merasakan efek samping setelah sepekan mengikuti vaksinasi COVID-19.
"Saya sehat dan baik-baik saja setelah mengikuti vaksinasi COVID-19 perdana beberapa hari lalu," ujar Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Mars Dwi Tjahjo, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu.
Baca juga: Kementerian BUMN dan Pertamedika IHC komitmen sukseskan vaksinasi COVID-19
Ia mengatakan setelah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada Kamis (14/1), dirinya belum merasakan efek samping ataupun gejala pascaimunisasi.
"Tidak ada reaksi lokal ataupun sistemik yang dirasakan beberapa hari ini tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa, karena vaksin merupakan virus yang sudah dimatikan sehingga efek samping minimal dan tingkat keamanan cukup baik," ucapnya.
Menurutnya, dirinya akan melaksanakan vaksinasi dosis kedua pada tanggal 28 Januari.
"Satu pekan lagi akan melaksanakan vaksinasi ulangan karena vaksin karakteristiknya double dosis. Vaksinasi merupakan upaya pemerintah untuk mengendalikan wabah, namun yang tetap harus dilakukan ialah patuh protokol kesehatan, dan jaga pola hidup sehat," katanya.
Ia mengatakan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan akan membantu memutus mata rantai persebaran, sembari proses vaksinasi dilaksanakan.
Hal serupa juga dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana.
"Kita pantau terus yang sudah divaksinasi, serta tidak ditemukan ada reaksi lokal atau sistemik, saya pun tidak merasakan hal tersebut dan tetap melaksanakan aktivitas keseharian," ucap Reihana.
Ia menjelaskan reaksi lokal yang biasa terjadi setelah vaksinasi ialah pegal dan bengkak pada area yang di vaksinasi, sedangkan reaksi sistemik ialah rasa lelah berlebih dan lemas.
"Meski sudah divaksinasi, protokol kesehatan wajib, dan jangan lupa berolah raga, kita berharap proses vaksinasi tahap pertama dapat dilakukan tanpa kendala," katanya lagi.
Baca juga: 385 nakes dan tokoh di Riau sudah divaksin COVID-19
Baca juga: Bupati Kampar beserta istri dan Sekda gagal divaksin karena hipertensi
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Berita Lainnya
WALHI dorong pemerintah untuk optimalkan upaya pengurangan sampah
14 November 2024 17:02 WIB
BKSDA catat masih ada 120 ekor gajah Sumatera yang hidup di TNBT Jambi
14 November 2024 16:48 WIB
Italia harapkan agar hubungan dagang lebih baik dengan Indonesia
14 November 2024 16:07 WIB
Madrasah akan ikuti kebijakan Kemendikdasmen soal mata pelajaran AI dan Coding
14 November 2024 16:01 WIB
Rusia akan respons penempatan pangkalan pertahanan Amerika Serikat di Polandia
14 November 2024 15:54 WIB
Pengamat nilai timnas Indonesia perlu kerja keras untuk imbangi Jepang
14 November 2024 15:46 WIB
Ahli BRIN imbau warga di pesisir waspadai banjir rob imbas fenomena "Supermoon"
14 November 2024 15:08 WIB
Bawaslu sebut tidak temukan dugaan pelanggaran pemilu di Kepulauan Seribu
14 November 2024 14:59 WIB