385 nakes dan tokoh di Riau sudah divaksin COVID-19
Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau menyatakan sebanyak 385 orang tenaga kesehatan (nakes) dan tokoh di daerah tersebut telah mendapatkan vaksinasi COVID-19, sejak program nasional itu diluncurkan pada 14 Januari 2021.
"Total sudah 385 orang tenaga kesehatan dan tokoh di Provinsi Riau sudah divaksin. Tapi itu data sampai kemarin (Minggu)," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan Riau sudah menerima dua kali kiriman vaksin dari PT Biofarma yang total mencapai 44.840 ampul. Dinkes Riau hingga kini sudah mendistribusikan vaksin CoronaVac itu ke enam daerah, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kampar, Siak, Bengkalis dan Kuantan Singingi.
Proses vaksinasi hingga kini masih berlangsung kepada sasaran prioritas, yakni nakes di seluruh fasilitas kesehatan yang sudah ditentukan, seperti rumah sakit dan Puskesmas. Hanya saja, vaksinasi bari dilakukan di tiga daerah karena pengiriman vaksin berlangsung dua tahap.
"Yang sudah disuntikkan pertama itu di tiga daerah, Pekanbaru, Pelalawan dan Kampar. Kalau yang tiga daerah lagi, Kuansing, Siak dan Bengkalis, mungkin mulai hari ini atau besok,” katanya.
Menurut dia, dari pemantauan vaksinasi di Pekanbaru, Kampar dan Pelalawan, relatif berjalan lancar. Meski begitu, ia mengakui ada beberapa nakes dan tokoh masyarakat yang tidak jadi divaksin. Penyebabnya beragam, diantaranya karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan sehingga terpaksa ditunda.
Untuk Kota Pekanbaru hingga kini baru ada sebanyak 114 orang sudah divaksin. Kemudian Pelalawan 253 orang dan Kampar 18 orang.
"Kenapa Kampar sedikit, karena kemarin banyak peserta vaksinasi yang batal divaksin karena tensi (tinggi), dan kondisi kesehatan," katanya.
Menurut dia, setelah menjalani vaksinasi belum ada keluhan dan efek samping yang dialami dari 385 orang yang sudah divaksin tersebut. Mimi adalah salah satu yang pertama kali mendapat vaksin COVID-19 di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, saya setelah di vaksin belum ada keluhan, termasuk yang lainnya yang telah divaksin belum ada keluhan dan efek sampingnya, sampai saat aman-aman saja. Buktinya saya yang menerima vaksin sehat-sehat saja, masih bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Jika nantinya orang yang telah menerima vaksinasi mengalami keluhan setelah divaksin, lanjutnya, diharapkan untuk segera menghubungi petugas yang disiapkan. Bagi yang akan divaksin pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan dan tensi sebelum disuntik.
"Kalau ada keluhan peserta bisa menghubungi kontak 119 atau nomor penanganan COVID-19 yang disiapkan. Namun sejauh ini kita belum menerima keluhan dari peserta vaksinasi. Mudah-mudahan tidak ada, bagi yang disuntik tetap diperiksa kesehatan," demikian Mimi Nazir.
Baca juga: Polisi Gresik kejar penyebar hoaks vaksinasi terkait tewaskan Kasdim 0817
Baca juga: Riau siapkan ratusan vaksinator guna sukseskan vaksinasi COVID-19, begini penjelasannya
"Total sudah 385 orang tenaga kesehatan dan tokoh di Provinsi Riau sudah divaksin. Tapi itu data sampai kemarin (Minggu)," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan Riau sudah menerima dua kali kiriman vaksin dari PT Biofarma yang total mencapai 44.840 ampul. Dinkes Riau hingga kini sudah mendistribusikan vaksin CoronaVac itu ke enam daerah, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan, Kampar, Siak, Bengkalis dan Kuantan Singingi.
Proses vaksinasi hingga kini masih berlangsung kepada sasaran prioritas, yakni nakes di seluruh fasilitas kesehatan yang sudah ditentukan, seperti rumah sakit dan Puskesmas. Hanya saja, vaksinasi bari dilakukan di tiga daerah karena pengiriman vaksin berlangsung dua tahap.
"Yang sudah disuntikkan pertama itu di tiga daerah, Pekanbaru, Pelalawan dan Kampar. Kalau yang tiga daerah lagi, Kuansing, Siak dan Bengkalis, mungkin mulai hari ini atau besok,” katanya.
Menurut dia, dari pemantauan vaksinasi di Pekanbaru, Kampar dan Pelalawan, relatif berjalan lancar. Meski begitu, ia mengakui ada beberapa nakes dan tokoh masyarakat yang tidak jadi divaksin. Penyebabnya beragam, diantaranya karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan sehingga terpaksa ditunda.
Untuk Kota Pekanbaru hingga kini baru ada sebanyak 114 orang sudah divaksin. Kemudian Pelalawan 253 orang dan Kampar 18 orang.
"Kenapa Kampar sedikit, karena kemarin banyak peserta vaksinasi yang batal divaksin karena tensi (tinggi), dan kondisi kesehatan," katanya.
Menurut dia, setelah menjalani vaksinasi belum ada keluhan dan efek samping yang dialami dari 385 orang yang sudah divaksin tersebut. Mimi adalah salah satu yang pertama kali mendapat vaksin COVID-19 di Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, saya setelah di vaksin belum ada keluhan, termasuk yang lainnya yang telah divaksin belum ada keluhan dan efek sampingnya, sampai saat aman-aman saja. Buktinya saya yang menerima vaksin sehat-sehat saja, masih bisa beraktivitas seperti biasa," ujarnya.
Jika nantinya orang yang telah menerima vaksinasi mengalami keluhan setelah divaksin, lanjutnya, diharapkan untuk segera menghubungi petugas yang disiapkan. Bagi yang akan divaksin pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan dan tensi sebelum disuntik.
"Kalau ada keluhan peserta bisa menghubungi kontak 119 atau nomor penanganan COVID-19 yang disiapkan. Namun sejauh ini kita belum menerima keluhan dari peserta vaksinasi. Mudah-mudahan tidak ada, bagi yang disuntik tetap diperiksa kesehatan," demikian Mimi Nazir.
Baca juga: Polisi Gresik kejar penyebar hoaks vaksinasi terkait tewaskan Kasdim 0817
Baca juga: Riau siapkan ratusan vaksinator guna sukseskan vaksinasi COVID-19, begini penjelasannya