Pekanbaru (AntaraRiau-News) - Satu unit mobil penyemprot air atau "water cannon" disiagakan di kompleks gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Selasa, untuk mengantisipasi aksi massa buruh pada peringatan Hari Buruh Sedunia 1 Mei.
"'Water cannon' milik Satuan Sabhara Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru itu sengaja diparkir di depan pintu gerbang gadung DPRD Riau untuk mengantisipasi kemungkinan massa bertindak anarkis," kata Kepala Polresta Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar kepada ANTARA di gedung DPRD Riau.
Kapolresta mengatakan selain "water cannon", pihaknya juga menyiagakan sedikitnya 1.200 personel dari seluruh unit dan kesatuan, dibantu dengan personel yang bertugas di Markas Polda Riau.
Adang mengatakan ribuan pasukan tersebut siaga di beberapa lokasi yang diprediksi menjadi pusat unjuk rasa massa gabungan, baik dari buruh maupun mahasiswa.
"Untuk di gedung DPRD Riau, personel yang disiagakan berjumlah sekitar 600 orang," katanya.
Ia mengatakan sejumlah personel juga disiagakan di beberapa lokasi lainnya yang menjadi pemusatan aksi unjuk rasa massa.
"Seperti di Kantor Walikota Pekanbaru, Kantor Gubernur Riau dan berbagai lokasi lainnya," katanya.
Adang mengatakan, selain gedung dan perkantoran, personel polisi juga disiagakan di sejumlah tempat fasilitas umum yang rentan menjadi sasaran amukan massa apabila anarkis.
Sementara untuk 'water cannon', selain di gedung DPRD Riau, demikian Adang, juga ada ditempatkan di gedung DPRD Riau, juga satu unit.
Mmenurut dia, "water cannon" akan difungsikan apabila massa mengarah pada tindakan yang anarkis, atau merusak dengan cara melempari fasilitas umum milik negara dengan benda keras dan lain sebagainya.
"Sesuai dengan fungsi dan tugasnya, kami (polisi) akan berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kondusifitas saat aksi unjuk rasa seperti perayaan Hari Buruh atau 'May Day' kali ini," katanya.
Intinya, kata Adang, aparat kepolisian akan tetap berupaya bagaimana menenangkan massa di aksi "May Day".
"Kami juga mengimbau massa demonstran agar dapat menyampaikan aspirasinya dengan tetap menjaga kondusifitas. Jangan anarkis atau merusak," katanya.