Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau untuk tahun 2021 belum memastikan anggaran untuk tenaga kesehatan dalam penanggulangan COVID-19, seperti untuk insentif dan fasilitas penginapan seperti tahun lalu.
"Kita evaluasi dulu, jadi nanti kita lihat bagaimana di penganggaran," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Jumat.
Pada tahun 2020 Pemprov Riau memberikan insentif untuk Nakes COVID-19 terutama untuk mereka yang tidak ditanggung oleh pemerintah pusat. Selain itu, Pemprov Riau juga menyewa Hotel Aryaduta di Pekanbaru untuk penginapan khusus Nakes yang menangani pasien COVID-19.
"Kontrak (hotel) habis tanggal 31 Desember 2020. Harus jelas dulu anggaran mana yang akan dipakai, apakah dengan realokasi, refokusing, atau BTT (Belanja Tidak Terduga)," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Riau selama 2020 telah menghabiskan dana sekitar Rp474,3 miliar untuk penanggulangan pandemi COVID-19 dari pergeseran atau realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Alokasi anggaran untuk penanganan kesehatan mencapai Rp187,53 miliar, penanganan dampak ekonomi mencapai Rp25 miliar, dan penyediaan jaring pengaman sosial sekitar Rp288,6 miliar.
Anggaran untuk penanganan kesehatan digunakan untuk pemberian insentif Nakes, penyidik korban terpapar COVID-19 dan relawan. Kebijakan penanganan COVID-19 di Riau untuk sektor kesehatan adalah menetapkan 48 Rumah Sakit Rujukan, yang tersebar di seluruh Provinsi Riau, dan penyediaan tiga tempat isolasi milik pemerintah.
Jumlah tenaga kesehatan di 48 rumah sakit rujukan terdiri dari 443 dokter umum, dokter spesialis 447 orang, perawat/bidan 1.243 orang, tenaga kesehatan lainnya 541 orang, tenaga penunjang lainnya 702 orang, dan penyediaan tenaga kesehatan di 233 Puskesmas.
Secara keseluruhan, dana penanganan kesehatan tersebut digunakan untuk 10 kegiatan. Antara lain untuk penyediaan sarana prasarana kesehatan seperti alat pelindung diri hingga vitamin untuk masyarakat. Kemudian untuk penyediaan sarana fasilitas kesehatan, seperti kamar isolasi, tempat tidur pasien, alat tes cepat (rapid test), ventilator, alat uji deteksi COVID-19.
Selain itu, anggaran penanganan kesehatan itu juga digunakan untuk penanganan jenazah, pengadaan alat dan bahan evakuasi korban positif COVID-19, sewa rumah singgah sebagai ruang isolasi suspek COVID-19, penyemprotan disinfektan, dan merekrut tenaga medis.
Baca juga: Nakes Pekanbaru mendapat jatah 5.600 vaksin COVID-19 tahap awal
Baca juga: Pekanbaru data nakes penerima vaksinasi COVID-19, ada dokter yang menolak
Baca juga: Alhamdulillah, 96 persen Nakes terkonfirmasi COVID-19 di Riau sudah sembuh
Berita Lainnya
Wamenkeu Suahasil Nazara sebut anggaran impor vaksin COVID-19 capai Rp47 triliun pada 2021
28 August 2021 13:59 WIB
Gubri: Tim asistensi akan bergerak percepat serap anggaran COVID-19
02 August 2021 15:46 WIB
Penanganan COVID-19 di Riau capai Rp50,2 miliar
28 July 2021 13:43 WIB
Wapres Ma'ruf Amin imbau kepala daerah untuk tingkatkan penyerapan anggaran COVID-19
22 July 2021 10:52 WIB
Menkes Budi Gunadi pastikan anggaran COVID-19 tersedia, ada Rp131 triliun
25 June 2021 14:36 WIB
RSUD Kuansing usulkan anggaran COVID-19 capai Rp10 miliar
11 June 2021 16:05 WIB
DPRD Riau minta anggaran beasiswa tak digeser untuk tangani COVID-19
31 May 2021 20:13 WIB
Pemkab Bengkalis siapkan anggaran Rp132 miliar untuk BLT
05 February 2021 19:51 WIB