Dumai (ANTARA) - Sejumlah orangtua atau wali murid di Kota Dumai menilai rencana mulai dibuka kegiatan belajar mengajar di awal Tahun 2021 harus dipersiapkan dengan matang, mengingat kasus positif COVID-19 mencapai dua ribuan lebih sejak pandemi muncul.
Seperti diungkap Ayu, sebelum dibuka kelas belajar ada baiknya sekolah memperhatikan ketat ketentuan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan tidak sekedar coba coba.
"Kasusnya di Dumai cukup tinggi, dan kita khawatir jika sekolah tidak serius dan disiplin protokol kesehatan longgar maka bisa mengancam keselamatan anak," kata Ayu, Kamis.
Menurutnya, sejak virus korona melanda, anak sudah lebih 9 bulan belajar di rumah atau sejak Maret 2020, namum tetap dirasa kurang maksimal karena dilakukan secara dalam jaringan.
Seandainya dilaksanakan proses belajar di kelas, para tenaga guru dan tata usaha harus disiplin prokes dan mengikuti ketentuan dibuat pemerintah, misalnya wajib masker dan mencuci tangan pakai sabun.
"Disiplin protokol kesehatan harus dimulai dari gurunya, karena kita sangat menjaga agar tidak ada penyebaran COVID-19 di dunia pendidikan," sebut Ria.
Jubir Satgas COVID-19 Dumai dr Syaiful menjelaskan, sebelum kelas tatap muka dimulai, diawali dengan penilaian atau asesment seluruh sekolah usulkan KBM dalam mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Selain assement, juga akan diadakan tes cepat atau rapit tes kepada guru, dan minta persetujuan orangtua murid untuk kesediaan anak mengikuti sekolah tatap muka," kata Syaiful.
Satgas akan melaksanakan pengecekan sarpras protokol kesehatan COVID-19 dengan membentuk Tim 5 di tiap 10 Puskesmas di Kota Dumai.
"Tim lima puskesmas akan mengecek ketat penyediaan sarpras protokol kesehatan sekolah sebelum disetujui memulai belajar tatap muka," sebutnya.
Pemeriksaan sarpras ini untuk memastikan sekolah sudah siapkan langkah antisipasi pencegahan COVID-19, agar kegiatan belajar di sekolah TK Paud, SD dan SMP aman dari penularan virus korona.
Satgas, lanjutnya, hanya mengizinkan sekolah yang sudah memenuhi semua sarpras, dan menangguhkan sekolah belum melengkapi persyaratan protokol kesehatan antisipasi COVID-19.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai Dedi menyebut, pengecekan sarpras oleh Tim Satgas COVID-19 meliputi, meja kursi berjarak 1,5 meter, jumlah anak TK Paud hanya 5 orang, SD dan SMP 16 anak, kantin ditutup, praktek olahraga ditiadakan.
Kemudian, sekolah harus dilakukan semprot disinfektan dan semua pelajar dengan guru wajib masker, pengaturan antar jemput anak, cuci tangan, alat thermogun dan membentuk tim satgas sekolah.
"Hampir semua sekolah Dumai minta buka kelas tatap muka, namun bagi orangtua tidak bersedia masih tetap dilayani pembelajaran dengan dalam dan luar jaringan," sebut Dedi.
Data COVID-19 Dumai, pada Rabu (30/12), terdapat penambahan 32 kasus positif dengan 1 menjalani isolasi di RS dan 31 isolasi mandiri, pasien dinyatakan sembuh 19 orang.
Sehingga total tercatat 2.320 kasus positif, terdiri 2.082 sembuh, 200 dalam perawatan (187 isolasi mandiri, 13 dirawat di RS) dan 38 meninggal dunia.
Baca juga: SD dan SMP di Siak mulai pembelajaran tatap muka pekan depan
Baca juga: Sebelum Buka Kelas, 5.000 Guru Dumai Bakal Tes Cepat COVID-19
Baca juga: Pembangunan infrastruktur di Riau 2020 hanya tercapai 51 persen, ini penyebabnya
Berita Lainnya
Polsek Dumai Timur sosialisasikan pilkada damai ke sekolah
16 October 2024 12:09 WIB
Dinas Pendidikan Dumai apresiasi pendampingan Tanoto Foundation bina 24 sekolah
22 August 2023 7:36 WIB
Atasi kejenuhan belajar daring dengan berbalas TikTok
15 September 2021 11:13 WIB
Belajar Tatap Muka di Dumai Saat Pandemi
28 August 2021 14:26 WIB
Belajar tatap muka di Dumai mulai Juli, guru wajib vaksin COVID-19
13 June 2021 11:44 WIB
Wawali Dumai Amris resmikan belajar tatap muka terbatas SMP
01 March 2021 15:52 WIB
Sebelum Buka Kelas, 5.000 Guru Dumai Bakal Tes Cepat COVID-19
30 December 2020 19:52 WIB
Disdik Dumai pertegas sekolah belajar tatap muka agar siapkan sarana Prokes
25 December 2020 13:15 WIB