Orangtua di Dumai harap sekolah tatap muka disiplin prokes COVID-19

id Sekolah Dumai, Satgas COVID-19 Dumai, ubahlaku,sekolah tatap muka,covid dumai,berita riau antara,berita riau terbaru

Orangtua di Dumai harap sekolah tatap muka disiplin prokes COVID-19

Seorang siswa sekolah dasar mengikuti kegiatan belajar tatap muka pada masa pandemi di Kota Dumai, Dumai, Riau, Rabu (7/10/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/aww

Dumai (ANTARA) - Sejumlah orangtua atau wali murid di Kota Dumai menilai rencana mulai dibuka kegiatan belajar mengajar di awal Tahun 2021 harus dipersiapkan dengan matang, mengingat kasus positif COVID-19 mencapai dua ribuan lebih sejak pandemi muncul.

Seperti diungkap Ayu, sebelum dibuka kelas belajar ada baiknya sekolah memperhatikan ketat ketentuan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 dan tidak sekedar coba coba.

"Kasusnya di Dumai cukup tinggi, dan kita khawatir jika sekolah tidak serius dan disiplin protokol kesehatan longgar maka bisa mengancam keselamatan anak," kata Ayu, Kamis.

Menurutnya, sejak virus korona melanda, anak sudah lebih 9 bulan belajar di rumah atau sejak Maret 2020, namum tetap dirasa kurang maksimal karena dilakukan secara dalam jaringan.

Seandainya dilaksanakan proses belajar di kelas, para tenaga guru dan tata usaha harus disiplin prokes dan mengikuti ketentuan dibuat pemerintah, misalnya wajib masker dan mencuci tangan pakai sabun.

"Disiplin protokol kesehatan harus dimulai dari gurunya, karena kita sangat menjaga agar tidak ada penyebaran COVID-19 di dunia pendidikan," sebut Ria.

Jubir Satgas COVID-19 Dumai dr Syaiful menjelaskan, sebelum kelas tatap muka dimulai, diawali dengan penilaian atau asesment seluruh sekolah usulkan KBM dalam mempersiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Selain assement, juga akan diadakan tes cepat atau rapit tes kepada guru, dan minta persetujuan orangtua murid untuk kesediaan anak mengikuti sekolah tatap muka," kata Syaiful.

Satgas akan melaksanakan pengecekan sarpras protokol kesehatan COVID-19 dengan membentuk Tim 5 di tiap 10 Puskesmas di Kota Dumai.

"Tim lima puskesmas akan mengecek ketat penyediaan sarpras protokol kesehatan sekolah sebelum disetujui memulai belajar tatap muka," sebutnya.

Pemeriksaan sarpras ini untuk memastikan sekolah sudah siapkan langkah antisipasi pencegahan COVID-19, agar kegiatan belajar di sekolah TK Paud, SD dan SMP aman dari penularan virus korona.

Satgas, lanjutnya, hanya mengizinkan sekolah yang sudah memenuhi semua sarpras, dan menangguhkan sekolah belum melengkapi persyaratan protokol kesehatan antisipasi COVID-19.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Dumai Dedi menyebut, pengecekan sarpras oleh Tim Satgas COVID-19 meliputi, meja kursi berjarak 1,5 meter, jumlah anak TK Paud hanya 5 orang, SD dan SMP 16 anak, kantin ditutup, praktek olahraga ditiadakan.

Kemudian, sekolah harus dilakukan semprot disinfektan dan semua pelajar dengan guru wajib masker, pengaturan antar jemput anak, cuci tangan, alat thermogun dan membentuk tim satgas sekolah.

"Hampir semua sekolah Dumai minta buka kelas tatap muka, namun bagi orangtua tidak bersedia masih tetap dilayani pembelajaran dengan dalam dan luar jaringan," sebut Dedi.

Data COVID-19 Dumai, pada Rabu (30/12), terdapat penambahan 32 kasus positif dengan 1 menjalani isolasi di RS dan 31 isolasi mandiri, pasien dinyatakan sembuh 19 orang.

Sehingga total tercatat 2.320 kasus positif, terdiri 2.082 sembuh, 200 dalam perawatan (187 isolasi mandiri, 13 dirawat di RS) dan 38 meninggal dunia.

Baca juga: SD dan SMP di Siak mulai pembelajaran tatap muka pekan depan

Baca juga: Sebelum Buka Kelas, 5.000 Guru Dumai Bakal Tes Cepat COVID-19

Baca juga: Pembangunan infrastruktur di Riau 2020 hanya tercapai 51 persen, ini penyebabnya