Pembangunan infrastruktur di Riau 2020 hanya tercapai 51 persen, ini penyebabnya

id infrastruktur ,jalan riau,covid riau,pemprov riau,berita riau antara,berita riau terbaru,ekonomi riau

Pembangunan infrastruktur di Riau 2020 hanya tercapai 51 persen, ini penyebabnya

Stadion Utama Riau di Kota Pekanbaru. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Pekanbaru (ANTARA) - Pemprov Riau selama 2020 hanya bisa melakukan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 25,93 kilometer, atau hanya sekitar 51 persen dari target, karena dampak pandemi COVID-19.

"Pembangunan jalan terbangun sepanjang 25,93 kilometer dari target semula 53,51 kilometer," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang) Provinsi Riau, Emri Juli Harnis, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Kamis.

Ia mengatakan kinerja pembangunan dan pemeliharaan jalan serta fasilitas transportasi pada 2020 tidak bisa mencapai target karena anggaran di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) banyak berkurang. Hal itu disebabkan Pemprov Riau melakukan banyak pergeseran alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau 2020 untuk penanggulangan pandemi COVID-19.

"Anggaran di Dinas PUPRPKPP turun hingga Rp500 miliar, jadi pasti ada dampaknya dalam pembangunan," katanya.

Ia mengatakan realisasi program pemeliharaan jalan selama 2020 hanya jalan sepanjang 25,1 kilometer (Km), sedangkan targetnya semula 38,15 Km.

Kemudian pembangunan jembatan pada tahun ini terealisasi lima unit, dan target enam proyek jembatan. Sementara itu, kegiatan pemeliharaan jembatan juga hanya tercapai lima unit dari target semula pemeliharaan enam jembatan.

Ia mengatakan APBD Riau 2020 yang awalnya ditetapkan Rp10,2 triliun sebelum pandemi, telah mengalami pergeseran dan alokasinya lebih banyak untuk penanggulangan COVID-19. APBD Riau 2020, lanjutnya, berkurang Rp1,5 triliun menjadi Rp8,81 triliun.

"APBD Riau 2020 berkurang Rp1,5 triliun menjadi Rp8,81 triliun yang tentunya ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi juga karena anggaran untuk pembangunan berkurang," ujarnya.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Riau memprediksi pada 2020 pertumbuhan ekonominya diprediksi paling rendah mencapai minus 2,11 persen.

"Target pertumbuhan ekonomi kita 2020 adalah 2,81 persen. Tapi karena pandemi kita melakukan perubahan target dengan skenario terendah pertumbuhan ekonomi tahun ini terkontraksi -2,11 persen dan maksimal hanya tumbuh 0,37 persen," katanya.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Riau akan lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 2,84 persen. Ia beralasan, dampak pandemi COVID-19 sangat besar mempengaruhi ekonomi Riau karena aktivitas masyarakat sangat dibatasi, kinerja ekspor melemah, serta pergeseran alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk pembangunan diprioritaskan untuk penanggulangan pandemi.

"Adanya kebijakan pergeseran anggaran yang difokuskan pada penanganan COVID-19 berdampak pada pengurangan berbagai kegiatan rapat-rapat di instansi yang menyebabkan penurunan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah," ujarnya.

Baca juga: Pertumbuhan ekonomi Riau 2020 akibat pandemi -2,11 persen, begini penjelasannya

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Bali tolok ukur bangkitkan ekonomi kreatif di tengah COVID-19

Baca juga: Mengolah sampah, membangkitkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19