Asita DIY masih menanti pembukaan secara penuh kegiatan pariwisata Yogyakarta

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, pariwisata

Asita DIY masih menanti pembukaan secara penuh kegiatan pariwisata Yogyakarta

Pengunjung mengikuti simulasi penerapan standar operasional prosedur (SOP) era normal baru di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (11/6/2020). (Antaranews)

Yogyakarta (ANTARA) - Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menanti pembukaan pariwisata di DIY secara penuh untuk membangkitkan kembali bisnis biro perjalanan pariwisata di daerah ini.

"Kalau biro perjalanan wisata dalam arti industri ya kondisi sementara memang kita sebagian besar masih 'mati suri'. Ini mengikuti keadaan dunia pariwisata yang aksesnya belum dibuka," kata Ketua DPD Asita DIY Hery Setyawan di Yogyakarta, Selasa.

Baca juga: PU Dumai berencana bangun jembatan berkonsep wisata

Menurut Hery, selama pariwisata di DIY masih dibuka secara terbatas, pemesanan paket perjalanan wisata juga sulit untuk bangkit.

Meski demikian, ia menyadari bahwa pembukaan pariwisata secara penuh memang tidak serta merta bisa dilakukan selama kasus penularan COVID-19 masih tinggi dan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan masih rendah.

"Dunia luar harus tahu bahwasannya Yogyakarta disiplin menerapkan protokol kesehatan, baru wisatawan akan datang," kata dia.

Ia mengakui hingga saat ini sebagian besar anggota Asita DIY belum mendapatkan pesanan jasa perjalanan wisata. Pasalnya, para wisatawan yang berkunjung ke DIY lebih banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi.

Selain itu, meski kegiatan kegiatan pameran, seminar, atau konvensi (MICE) dari kementerian sudah mulai bermunculan di DIY, menurut Hery, pelaku bisnis biro perjalanan wisata di DIY tidak banyak dilibatkan.

Sembari menunggu pariwisata di DIY dibuka secara penuh, ia telah meminta seluruh anggota Asita DIY melakukan simulasi adaptasi kebiasaan baru.

Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo menegaskan bahwa DIY hingga kini masih memberlakukan uji coba operasional destinasi wisata secara terbatas yakni dengan membatasi jumlah wisatawan 50 persen dari kapasitas maksimal destinasi dan wisatawan dari zona merah diwajibkan menyertakan hasil rapid test nonreaktif.

"Kemudian untuk (rombongan) wisatawan dengan jumlah besar kami juga masih belum menerima. Jadi saya kira itu filter kita untuk lebih mengimplementasikan protokol kesehatan yang sudah kita siapkan dalam Pranatan Anyar Plesiran Jogja," kata dia.

Baca juga: Gubernur Riau resmikan kawasan ekowisata mangrove program CSR Pertamina Dumai

Baca juga: Wisata di Padang segera terapkan Perda Adaptasi Kebiasaan Baru


Pewarta : Luqman Hakim