Pelabuhan Roro Insit - Pecah Buyung bakal mengakses hingga ke Kepri

id pelabuhan insit, pelabuhan meranti, berita meranti

Pelabuhan Roro Insit - Pecah Buyung bakal mengakses hingga ke Kepri

Pelabuhan roll on roll off (Roro) penyeberangan Insit - Pecah Buyung di Desa Insit kondisi pada 2019 lalu. (ANTARA/HO-Pemkab Kep Meranti)

Selatpanjang (ANTARA) - Pelabuhan roll on roll off (Roro) penyeberangan Insit - Pecah Buyung di Desa Insit, Kecamatan Tebintinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, sudah mulai beroperasi pada Oktober 2020 ini, bahkan akan melayani hingga ke wilayah Kepulauan Riau.

"Pada Oktober ini serah terima dan pengoperasian Roro Insit - Pecah Buyung akan dilakukan. Untuk armadanya direncanakan akan menggunakan KMP Barembang yang ada di Kampung Balak Kecamatan Tebingtinggi Barat," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Meranti Aready di Selatpanjang, Senin.

Aready mengatakan tempat berlabuhnya kapal bermuatan besar itu sempat tak beroperasi meskipun pernah dilakukan percobaan operasi ke Roro di Kampung Mengkapan, Tanjung Buton, Kabupaten Siak pada tahun 2019.

Baca juga: VIDEO - Pegawai BPTD IV Riau-Kepri hilang saat Jembatan Pelabuhan Buton roboh

Hal itu dikarenakan roro tersebut tersandung beberapa kendala sehingga akses transportasi dari Kabupaten Kepulauan Meranti menuju ke wilayah ibukota provinsi jadi terhenti.

Untuk lebih mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, lanjutnya, Kementerian Perhubungan mengalihkan kepemilikan aset dan pengoperasian pelabuhan roro tersebut melalui mekanisme hibah kepada Pemkab Kepulauan Meranti.

Dengan beralihnya status kepemilikan aset menjadi milik Pemkab Kepulauan Meranti diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Kapal Roro Insit - Pecah Buyung tersebut tidak hanya melayani penyeberangan antarpulau dalam kabupaten saja, tapi akan melayani rute hingga ke Riau daratan melalui Pelabuhan Roro Sei Selari, Kabupaten Bengkalis.

Pelabuhan roll on roll off (Roro) penyeberangan Insit - Pecah Buyung di Desa Insit kondisi pada 2019 lalu. (ANTARA/HO-Pemkab Kep Meranti)


"Kenapa rutenya jauh, hal itu dikarenakan robohnya jembatan penyeberangan Roro Tanjung Buton pada tahun 2019 lalu dan saat ini belum diperbaiki," ungkap Aready.

Dia mengatakan tarif penyeberangan masih disubsidi pemerintah yang dikelola oleh BUMD milik Pemprov Riau yakni PT Riau Investment Corporate (RIC).

"Karena ini merupakan lintasan perintis, makanya untuk tarifnya masih disubsidi oleh pemerintah. Jika nanti sudah ramai peminatnya baru dikomersialkan," imbuhnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengusulkan penambahan jalur untuk rute menuju Tanjung Balai Karimun dan Telaga Punggur, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pengusulan akan dilakukan pada tahun 2021 mendatang.

"Tahun depan kita akan usulkan rute untuk lintasan perintis Kepulauan Meranti ke Kepri. Kalau untuk kapalnya nanti akan melalui proses tender," pungkasnya.

Baca juga: Jembatan Pelabuhan Buton roboh lagi, begini dampaknya bagi penumpang