Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR Mulan Jameela mempertanyakan utang Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp694 triliun.
Mulan Jameela dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR, Jakarta, Selasa menanyakan bagaimana strategi PLN dalam bertahan melalui permasalahan keuangan tersebut.
Baca juga: Jaringan listrik di Meranti rusak akibat tertabrak kapal tanker
Mulan mengatakan merujuk laporan keuangan kuartal I-2020 PLN memiliki utang jangka panjang Rp537 triliun dan utang jangka pendek Rp157,79 triliun. Sehingga apabila ditotal hutang PLN Rp694,79 triliun.
"Bisakah PLN menjamin ketersediaan listrik nasional tanpa harus menaikkan listrik," kata Mulan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan bahwa sampai akhir tahun, keuangan PLN dalam kondisi aman.
Utang PLN terdapat pada utang jangka panjang Rp 530 triliun dan juga utang jangka pendek Rp150 triliun lebih.
"Kami sangat paham dengan itu dan memang situasi seperti ini komitmen kami adalah menjaga keberlangsungan keuangan PLN terjaga dengan baik," katanya.
Selain itu, Dirut PLN juga memberikan kepastian bahwa PLN dapat membayar hutang tersebut tanpa ada pilihan untuk menaikkan tarif listrik kepada pelanggan.
Baca juga: PLN Dumai Kota siap layani pasang baru, hindari calo
Baca juga: PLN klaim 10 persen pelanggan Riau alami lonjakan tagihan listrik
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Berita Lainnya
Kaitan konsumsi gula dengan timbulnya jerawat menurut para ahli
02 May 2024 14:02 WIB
Kemenpora gelar nobar galang dukungan untuk Garuda Muda agar lolos Olimpiade
02 May 2024 13:55 WIB
Seribu lebih wisatawan berkunjung ke Pulau Seribu saat libur Hari Buruh
02 May 2024 13:44 WIB
Presiden Jokowi sebut pilih saksikan laga Indonesia vs Irak di kamar
02 May 2024 13:36 WIB
Majelis Umum PBB dijadwalkan akan lanjutkan sidang darurat soal Timur Tengah
02 May 2024 13:09 WIB
Satu unit kapal wisata di Labuan Bajo terbakar
02 May 2024 12:53 WIB
Sepasang panda raksasa China telah tiba di Spanyol
02 May 2024 12:34 WIB
AS soroti pentingnya tekad kuat komunitas internasional untuk jaga stabilitas
02 May 2024 12:17 WIB