Meraih kemerdekaan saat Anniversary ke-5 Teruci Chaplaku

id teruci, hut ri, teruci chaplaku, chaplaku, kodar teruci

Meraih kemerdekaan saat Anniversary ke-5 Teruci Chaplaku

Suasana Kopdar di Lubuk Bangku. (ANTARA/HO-Chaplaku)

Pekanbaru (ANTARA) - Pagi itu tanggal 15 Agustus 2020, sekitar 22 kendaraan roda empat berkumpul di sebuah warung kopi di Kota Pekanbaru. Para anggota Terios Rush Club Indonesia Chapter Lancang Kuning (TeRuCI Chaplaku) bersiap "kopi darat" menuju Lubuk Bangku, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Kopi darat ini terasa spesial karena selain memperingati anniversary ke-5 TeRuCI Chaplaku, sekaligus juga memeriahkan HUT ke-75 Republik Indonesia.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, rangkaian peserta touring yang dipimpin Om Dije(DJ) sebagai Road Captain. Iring-iringan berjalan lancar menyusuri perjalanan dari Kota Pekanbaru menuju Lubuk Bangku.

Suasana Kopdar di Lubuk Bangku. (ANTARA/HO-Chaplaku)


Suasana perjalanan kerap ditemani pemandangan indah seperti saat membelah Danau Koto Panjang di perbatasan Riau-Sumatera Barat.

Begitu memasuki wilayah Sumatera Barat, pemandangan alam masih tersaji seperti perbukitan berlika-liku dan dan diakhiri dengan jalur Kelok Sembilan sesaat sebelum touch down di Lubuk Bangku.

Sesampainya di penginapan dan istirahat sambil makan siang, peserta Kopdar terbagi dua kelompok untuk berwisata di Kepalo Bando dan Lembah Harau hingga sore menjelang Maghrib.

Sementara itu, sebagian peserta memilih membuka tenda di halaman penginapan untuk lebih mendekatkan diri dengan alam mengingat di sekitar hotel berupa tebing menjulang yang bisa dinikmati atau untuk dijadikan latar foto yang menakjubkan.

Kopdar Kemerdekaan Teruci Chaplaku



Malam harinya, acara dilanjutkan dengan peringatan ulang tahun ke-5 TeRuCI Chaplaku dengan ditandai pemotongan kue tart oleh Kumendan TeRuCI Chaplaku, Om Bogel.

Ketua Panitia Kegiatan, Om Boy, mengaku bersyukur bisa menyelenggarakan kegiatan tersebut meski dalam suasana pandemi COVID-19.

"Kita berharap suasana keakraban dan kekeluargaan seperti ini bisa terus berlangsung," kata pria yang hobi bulutangkis dan gowes ini saat memberikan sambutan.

Hal senada juga diungkapkan Om Didi selaku pembina TeRuCI Chaplaku. Pria yang juga salah satu pendiri TeRuCI Chaplaku ini mengungkapkan kepengurusan organisasi kali ini adalah yang termeriah dan mungkin yang terbaik selama lima tahun terakhir.

"Kalau ada riak-riak kecil dalam organisasi itu adalah hal wajar. Yang penting tetap kompak," katanya seraya berharap kekompakan dan kekeluargaan seperti ini harus selalu dijaga.

Acara anniversary malam itu ditutup dengan pembagian doorprize dan lomba domino dengan diiringi lantunan karaoke dan rintik air hujan, sebelum akhirnya segenap peserta beristirahat dengan diselimuti sejuknya udara Lubuk Bangku.

Suasana kopdar Teruci Chaplaku di Lubuk Bangku. (ANTARA/HO-Chaplaku)


Keesokan harinya pada 16 Agustus 2020, peserta Kopdar yang hampir semuanya membawa anggota keluarganya bersiap memeriahkan HUT ke-75 RI dengan melakukan senam untuk tetap menjaga kebugaran.

Beragam perlombaan seperti tarik tambang, balap karung, joget balon, memasukkan paku dalam botol, makan kerupuk atau gigit sendok berisi kelereng bagi anak-anak telah siap menanti di pagi itu.

"Menang kalah, semua dapat hadiah karena tujuan kegiatan ini untuk kegembiraan dan kebersamaan," kata Om BeHa selaku koordinator kegiatan.

Semua lomba berlangsung seru. Namun ajang yang dianggap paling seru adalah balap karung yang diikuti setiap pasangan yang ada. Sang istri berjuang lomba balap karung, sementara suaminya menanti di ujung lintasan. Begitu para istri sampai di ujung lintasan, sang suami dengan sigap menggendong pasangannya dan membawanya lagi ke titik start, seperti yang dilakukan Om Bogel dan permaisurinya yang menjadi pemenang balap karung itu.

Suasana kopdar Teruci Chaplaku di Lubuk Bangku. (ANTARA/HO-Chaplaku)


Sekali lagi, bukan menang atau kalah yang dinilai dalam kegiatan ini, tapi kebersamaan, kebahagiaan dan kemeriahannya. Satu lagi, kemesraan.

Semangat kemerdekaan dan kekeluargaan ini diharapkan terus dibawa anggota Chaplaku ke depannya.

Beragam kegiatan ini berakhir di siang hari sebelum peserta kembali ke Kota Pekanbaru atau ingin meneruskan perjalanan ke lokasi lainnya seperti ke Bukittinggi yang berjarak hanya sekitar satu jam dari Lubuk Bangku.

"Ini mungkin kegiatan Chaplaku yang paling meriah selama ini. Saya puas dan bahagia meski capek. Chaplaku mantap. Merdeka," kata salah satu tante yang ikut dalam kegiatan itu.