Kapolda dan Danrem pantau karhutla dari udara

id patroli karhutla,karhutla jambi,kebakaran hutan lahan

Kapolda dan Danrem pantau karhutla dari udara

Kepala Polda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi berpose di dekat helikopter setelah berpatroli untuk memantau kondisi hutan dan lahan di sebagian wilayah Jambi dalam upaya mitigasi kebakaran hutan dan lahan.(ANTARA/Nanang Mairiadi)

Jambi (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudimemantau kondisi hutan dan lahan di sebagian wilayah Jambi dari udara menggunakan helikopter bersama Komandan Resor Militer042/GapuBrigjen TNI M Zulkiflisebagai bagian dari mitigasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Setelah kurang lebih dua jam berpatroli menggunakan helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di Jambi, Sabtu, Firman menjelaskan bahwa selama pemantauan tidak ada lahan yang terbakar namun ada beberapa lahan yang kondisinya mulai mengering dan rawan terbakar.

Berdasarkan hasil pemantauan, menurut dia, lahan di sebagian wilayahTanjungjabung Timur, TanjungjabungBarat, danMuarojambimulai mengering dan berisiko terbakar.

Lahan yang mengering, ia melanjutkan, antara lain terpantau ada di area Puding, Jebus, Seponjen, Sungai Gelam, dan SogodiKabupaten Muarojambiserta kawasan Sungai Cemara, Air Laut Hitam, Remau Bako Tuo, Dendang, dan Catur Rahayu di TanjungjabungTimur.

"Yang dilihat dari udara adalah kondisi tanahnya terpantau kering, tetapi pepohonan masih basah," kata Firman.

Setelah memetakan area yang berisiko menghadapi kebakaran hutan dan lahan, ia mengatakan, kepolisian akan mengerahkan personel ke area-area yang dinilai rawan mengalami kebakaran hutan dan lahan.

Di samping itu, menurut dia, sarana prasarana pendukung pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan akan disiagakan.

"Upaya edukasi kepada masyarakat juga harus terus diterapkan sebelum personel disebar ke lokasi lokasi rawan karhutla," katanya.

Baca juga: Pekanbaru tangani 53 kebakaran lahan hingga Juni 2020

Baca juga: Jikalahari polisikan perusahaan HTI terkait dugaan pembakaran lahan