Pekanbaru (ANTARA) - Enam helikopter Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru disiagakan untuk patroli dan water bombing terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Komandan Lanud RSN Pekanbaru Marsma TNI Mohammad Nurdin saat ditemui, Sabtu, menyebutkan sebagai Satgas udara dalam penanganan karhutla, pihaknya mengedepankan langkah antisipatif.
Enam helikopter yang ada melaksanakan dua tugas yaitu patroli guna melihat secara langsung titik apabila terjadi kebakaran.
"Kedua, juga untuk water bombing, menyiram api apabila sudah terkonfirmasi lahan tersebut memang membutuhkan pemadaman melalui udara," terangnya kepada awak media.
Dikatakannya, pihaknya mengedepankan langkah antisipatif. Sebab berdasarkan pengalamannya, memadamkan api lebih sulit dibandingkan mengidentifikasi titik api.
Baca juga: Lagi, Karhutla melanda di dua lokasi di Rokan Hilir
"Kita berharap cara ini dapat efektif dan menjamin karhutla bisa kita hindari, khususnya di daerah Riau," harap Nurdin.
Selain itu upaya teknologi modifikasi cuaca menjadi salah satu pilihan yang dianggap paling efektif untuk fase mitigasi.
"Kita harap mekanisme dapat berjalan dan bisa menghasilkan teknologi modifikasi cuaca segera apabila diperlukan," ujarnya.
Tambah Nurdin, saat ini dalam satu bulan terakhir titik api terbanyak diketahui berada di Rokan Hulu, Rokan Hilir dan Bengkalis.
Baca juga: Pria di Pekanbaru ditangkap karena sebabkan kebakaran lahan
Berita Lainnya
Riau peroleh bantuan helikopter tangani karhutla
06 May 2024 19:17 WIB
Riau nihil karhutla saat libur Idul Fitri
14 April 2024 5:37 WIB
Penjabat Gubernur Riau minta Tim Satgas Karhutla awasi titik api
04 April 2024 15:05 WIB
Riau ajukan bantuan helikopter untuk padamkan karhutla
29 March 2024 12:29 WIB
Kabupaten berstatus siaga darurat karhutla Riau bertambah
27 March 2024 20:49 WIB
Tak banyak titik panas, lahan terbakar di Meranti capai 115 hektare
27 March 2024 16:21 WIB
Tim gabungan BPBD, TNI/Polri bekerja keras padamkan Karhutla di Meranti
25 March 2024 20:55 WIB
34,33 hektare lahan di Bengkalis habis akibat karhutla
25 March 2024 19:47 WIB