Jakarta (ANTARA) - Pangeran Harry dari kerajaan Inggris dan istrinya, Meghan Markle, menuntut paparazzi karena diduga mengambil foto putra mereka, Archie, secara "ilegal".
Dalam gugatan yang diajukan di diajukan di Pengadilan Tinggi Negara Bagian California, County of Los Angeles, menuliskan adanya gangguan berkali-kali atas privasi Archie yang berusia 14 bulan.
"Duke dan Duchess of Sussex mengajukan gugatan ini untuk melindungi hak putra mereka untuk memiliki privasi di rumah mereka tanpa gangguan fotografer, dan untuk menghentikan mereka yang mencari keuntungan dari tindakan ilegal ini," kata pengacara Duke dan Duchess Sussex dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters.
Dalam gugatan tersebut, tertulis tuduhan bahwa drone dan helikopter menerobos privasi wilayah udara di atas kediaman mereka.
Meghan dan Harry tidak meminta "perlakuan istimewa", mereka hanya ingin mendapatkan privasi di rumah seperti yang dijamin oleh hukum California.
Mereka kini menetap di Los Angeles setelah mundur dari tugas kerajaan Inggris pada akhir Maret lalu.
Baca juga: Netflix tertarik untuk bikin film atau serial Pangeran Harry - Meghan Markle
Baca juga: Fakta terkait Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle
Pewarta: Nanien Yuniar
Berita Lainnya
Peduli pelaku UMKM di daerah, pemerintah daerah bersama OJK Riau dan BRK Syariah gelar Business Matching serta Literasi Keuangan
17 May 2024 10:11 WIB
Aktivitas naik, Badan Geologi Kemen ESDM perluas jarak bahaya Gunung Slamet
17 May 2024 10:07 WIB
Nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi sentimen suku bunga kebijakan AS
17 May 2024 10:02 WIB
PTPN Group raih penghargaan BUMN Entrepreneurial Marketing Award kategori The Most Promising Company in Strategic Marketing
17 May 2024 9:58 WIB
Dewi Sandra berikan dukungan untuk Palestina di forum Brave Beauty Summit Qatar
16 May 2024 17:09 WIB
Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
16 May 2024 16:57 WIB
Komang Ayu tuntaskan rubber game dan berhak maju ke perempat final Thailand Open
16 May 2024 16:53 WIB
BRK Syariah bahas sinergi dan optimalisasi keuangan melalui sukuk negara
16 May 2024 16:44 WIB