Jakarta (ANTARA) - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengimbau agar pemotongan hewan kurban dapat dilaksanakan di rumah pemotongan hewan (RPH), demi mencegah potensi penularan COVID-19.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan Syamsul Ma'arif mengatakan bahwa seringkali warga berkerumun demi menyaksikan pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Situasi tersebut berpotensi menyebabkan penularan COVID-19, terutama jika wilayah tersebut berstatus zona merah.
Baca juga: Saat Idul Adha, Wilmar Dumai salurkan empat sapi ke masyarakat
"Kalau bisa pada umumnya, kita minta pemotongan hewan kurban dilakukan di rumah pemotongan hewan. Itu jauh lebih aman, kalau memang tidak bisa, ya itu tergantung implementasi daerah masing-masing," kata Syamsul saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Syamsul menjelaskan imbauan untuk melakukan pemotongan hewan di RPH, terutama dianjurkan pada daerah-daerah yang berkategori zona merah COVID-19.
Namun demikian, Kementan meminta agar pelaksanaan hewan kurban tetap mengikuti protokol kesehatan, seperti yang tertera dalam Surat Edaran yang diterbitkan Kementan tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Nonalam Corona Virus Disease (COVID-19).
Dalam surat edaran tersebut, kegiatan pemotongan hewan kurban harus memenuhi syarat seperti jaga jarak fisik, penerapan kebersihan personal dan kebersihan tempat, hingga menggunakan masker atau face shield selama kegiatan pemotongan hewan kurban.
Petugas pemotongan hewan kurban juga diimbau untuk tidak merokok, meludah dan memperhatikan etika bersin serta batuk selama berkegiatan pemotongan kurban.
"Selain itu, petugas pemotongan hewan kurban juga diharuskan berasal dari lingkungan atau satu wilayah dengan tempat pemotongan hewan dan tidak sedang masa karantina mandiri," kata Syamsul.
Setiap orang juga diimbau untuk menghindari jabat tangan atau bersentuhan langsung selama kegiatan kurban. Lalu, setiap orang yang berkegiatan kurban diharuskan membawa dan menggunakan barang pribadi seperti perlengkapan shalat dan perlengkapan makan sendiri.
Syamsul menambahkan setelah pulang dari tempat kurban, setiap orang juga wajib mandi dan membersihkan diri sebelum kontak langsung dengan anggota keluarga yang ada di rumah.
"Masukan dari Kementerian Kesehatan, Fatwa MUI, harus mereka patuhi, bahwa tidak semua orang harus datang bergerombol melihat pemotongan," kata Syamsul.
Baca juga: 2.664 hewan kurban disembelih di Siak, meningkat 2,81 persen
Baca juga: Buang limbah hewan kurban sembarangan ke sungai di Surabaya dikenai sanksi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Berita Lainnya
Lemkapi minta seluruh kapolda bantu Kementan untuk capai swasembada pangan
27 April 2024 16:32 WIB
Nicholas Saputra mengaku belajar banyak dari serial "Secret Ingredient"
27 April 2024 16:03 WIB
LPAI serukan pemerintah blokir gim daring yang mengandung unsur kekerasan
27 April 2024 15:50 WIB
Ganda putri Lanny/Ribka gandakan keunggulan Indonesia atas Hong Kong
27 April 2024 15:40 WIB
Oppo A60 hadir dengan Snapdragon 680 dan kamera utama 50 MP
27 April 2024 15:33 WIB
Tim SAR perluas pencarian penumpang yang jatuh dari KMP Reinna
27 April 2024 15:27 WIB
Anies Baswedan hormati langkah PKB dan NasDem gabung koalisi Prabowo-Gibran
27 April 2024 15:14 WIB
Houthi akui anggotanya serang kapal tanker Inggris dan tembak jatuh drone AS
27 April 2024 15:07 WIB