Pekanbaru terbaik di Indonesia dalam penanganan COVID-19. Ini alasannya

id Wako,covid pekanbaru, corona pekanbaru,pekanbaru

Pekanbaru terbaik di Indonesia dalam penanganan COVID-19. Ini alasannya

Wako Pekanbaru Firdaus dan Wawako Ayat Cahyadi saat melepas pendistribusian bantuan pangan tahap. (ANTARA/Vera Lusiana)

Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan wilayahnya terbaik di Indonesia dalam hal penanganan kasus COVID-19 sejak wabah mematikan itu melanda Januari 2020 hingga kini.

"Ini dibuktikan lewat rasio penularan COVID-19, di Kota Pekanbaru paling rendah di Indonesia, hanya 0,3 persen," kata Firdaus di Pekanbaru, Ahad.

Kata Wako, Panglima TNI saat kunjungan ke Pekanbaru, Sabtu, menyampaikan bahwa Kota Pekanbaru, menjadi satu percontohan (role model) dalam menggerakkan masyarakat yang produktif.

"Makanya masyarakat harus tetap mengikuti protokol kesehatan," kata Firdaus.

Dia mengatakan ukuran keberhasilan Kota Pekanbaru sangat baik menangani kasus COVID-19 lainnya. Terbukti persentase kesembuhan dari COVID-19 mencapai 90 persen.

"Capaian ini menjadi yang tertinggi di Indonesia," katanya.

Masih kata Firdaus, Kota Pekanbaru juga menjadi urutan pertama dari 25 kabupaten dan Kota yang jadi model penerapan hidup normal baru (new normal life) di Indonesia, sesuai pernyataan Presiden RI Joko Widodo

"Kota Pekanbaru pun memperoleh penghargaan dalam upaya pengendalian pemutusan mata rantai COVID-19 dan perawatan pasien COVID-19," kata Wako.

Untuk pelayanan COVID-19 lanjut Firdaus, saat ini ada 22 rumah sakit siap melayani pasien dan siap dengan tenaga medisnya.

"Kita juga berkoordinasi dengan tim gugus tugas Riau dan wilayah sekitar Kota Pekanbaru untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sehingga dalam satu bulan terakhir tidak ada kasus baru yang muncul dari transmisi lokal," jelasnya.

Pasien yang ada saat ini adalah impor, dimana dua pasien terakhir tercatat dari Batam dan Natuna Provinsi Kepulauan Riau. Untuk pasien asal Natuna sudah sembuh.

"Keduanya bukan masyarakat Pekanbaru, tapi kasus impor dari Batam dan Natuna, dan 10 hari terakhir tidak ada kasus baru," tukasnya.

Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, BBPOM Pekanbaru tetap proses nomor ijin edar usaha

Baca juga: Tim robotik MAN 1 Pekanbaru ciptakan alat otomatis pencegah COVID-19