Dapat bantuan alat dari KLHK, Wako Padang juga berterimakasih ke PT Semen Padang

id Semen padang,Bank sampah

Dapat bantuan alat dari KLHK, Wako Padang juga berterimakasih ke PT Semen Padang

Wali Kota Padang Hendri Septa saat memberikan sambutan dalam peresmian masjid. (ANTARA/dok)

Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Padang Hendri Septa saat meresmikan dua masjid di Lubuk Kilangan yang dibangun PT Semen Padang melalui program TJSL pada Kamis (14/9), menyampaikan soal bantuan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) yang diterima Pemko Padang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Hendri Septamengatakan dengan adanya bantuan teknologi RDF senilai Rp300 miliar itu,Pemko Padang akan mampu melakukan pengolahan sampah menjadi sumber energi baru terbarukan. Teknologi RDF tersebut dapat mengolah sampah menjadi sumber energi alternatif. "Insya Allah, Desember nanti, bantuan tersebut akan kami terima dari KLHK," kata Hendri Septa.

Bantuan teknologi RDF tersebutdidapat berkat adanya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemko Padang dan PT Semen Padang pada Oktober 2022 lalu. Tanpa diduga, melalui MoU itu lah Pemko Padang terpilih sebagai penerima teknologi RDF dari KLHK.

"Jadi, kami sangat berterima kasih kepada Semen Padang yang telah mengajak Pemko Padang untuk MoU. Teknologi RDF ini sangat kami butuhkan dalam pengelolaan sampah. Karena, saat ini produksi sampah Kota Padang mencapai 660 ton/hari. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 100 ton yang bisa didaur ulang melalui bank sampah," ujarnya.

Menurutnya, tanpa kerjasama dengan PT Semen Padang, Kota Padang belum tentu bisa mendapatkan bantuan teknologi RDF dari KLHK. Dan, tentunya tanpa adanya bantuan tersebut, Pemko Padang akan kesulitan dalam melakukan pengolahan sampah. Apalagi, saat ini kondisi Tempat Penampungan Akhir (TPA) Sampah di Air Dingin, Lubuk Minturun, sudah mengkhawatirkan.

"TPA Air Dingin sudah over kapasitas. Sebab, sekitar 550 ton sampah terus masuk ke TPA Air Dingin, dan jumlah ini tidak ada pengurangan setiap harinya. Jika ini terus dibiarkan, diprediksi pada tahun 2026 nanti, Kota Padang tidak lagi bisa membuang sampah ke TPA Anak Air. Makanya, kami sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan bantuan teknologi RDF ini," bebernya.

Bagi PT Semen Padang, tambah Hendri Septa, teknologi RDF ini akan sangat membantu sekali. Karena, PT Semen Padang sebagai pabrik semen yang membutuhkan batubara sebagai sumber energi utama dalam proses produksi semen, akan bisa memanfaatkan sampah RDF ini untuk mensubstitusi batubara. "Jadi, begitu besar manfaat bantuan teknologi RDF ini," ujarnya.

Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa menyambut baik kabar gembira dari Pemko Padang terkait adanya bantuan teknologi RDF dari KLHK. Karena, PT Semen Padang saat ini juga sangat gencar mendukung pemerintah dalam mencari sumber energi baru terbarukan yang ramah lingkungan. Dan, RDF adalah salah satu sumber energi baru terbarukan.

"Penerapan teknologi RDF ini mempunyai dua manfaat. Pertama, sebagai solusi sampah di Kota Padang dan kedua sebagai alternatif bahan bakar untuk Semen Padang dalam rangka implementasi program industri hijau," kata Asri Mukhtar.

Terkait dukungan PT Semen Padang terhadap persoalan sampah, Asri Mukhtar menambahkan PT Semen Padang pada tahun 2022 lalu, telah meluncurkan program Nabuang Sarok berbasis aplikasi. Program ini memiliki konsep pemberdayaan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat dan juga bank sampah di Kota Padang.