Caracas (ANTARA) - Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Sabtu (30/5) mengumumkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah selama 20 tahun warga menikmati harga yang dibekukan berkat subsidi dan pembatasan kuota bulanan.
Tidak hanya itu, warga juga akan membayar minyak sesuai harga pasar dunia.
Rencana itu akan diberlakukan Senin (1/6), kata Maduro. Langkah itu dilakukan Maduro saat Amerika Serikat mengancam akan memotong distribusi minyak Iran karena adanya sanksi ekonomi.
Pengendara diperbolehkan mengisi bensin sampai 120 liter (sekitar 31,7 galon) BBM per bulan dengan harga 5.000 bolivar (sekitar 2,5 sen dolar AS atau Rp287) per liter. Sebelum kebijakan itu, subsidi yang diberikan setara dengan minyak sebanyak lebih dari 60 liter (sekitar 15,85 galon) per bulannya.
Walaupun demikian, tangki kendaraan akan terisi penuh bahan bakar hanya dengan harga satu dolar (setara dengan Rp14.654) berkat subsidi.
Dengan kuota itu, pengemudi akan membayar harga minyak sesuai harga pasar, kata Maduro, tanpa menjelaskan lebih lanjut berapa harga yang akan ditetapkan oleh pom bensin saat mereka mulai menjual minyak impor dari Iran.
Venezuela, salah satu anggota OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak, sempat menjadi negara dengan cadangan minyak terbesar. Namun, Venezuela saat ini mengalami kelangkaan bahan bakar terburuknya setelah kilang utamanya yang hampir selesai dibangun rusak.
Pemerintah akan terus memberikan subsidi BBM ke kendaraan umum, truk kargo, dan penjual diesel, kata Maduro.
Sekitar 200 pom bensin dari total 1.800 unit akan diisi oleh pengimpor mandiri yang bertanggung jawab atas distribusi BBM. Minyak impor itu akan dijual dengan mata uang asing seharga 0,5 dolar AS per liter sekitar Rp7,000, kata presiden.
Perusahaan minyak milik negara, PDVSA, yang menghadapi sanksi keras AS, kesulitan memproduksi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Maduro mengatakan Venezuela harus mengadopsi model dagang yang memungkinkan seluruh transaksi dibuat sesuai dengan harga pasar ke depannya.
"Ini adalah kebijakan yang tidak biasa guna menormalisasikan kembali persediaan di tengah tensi yang dibuat oleh imperialisme Amerika Utara. Saya meminta pengertian dan dukungan seluruh rakyat Venezuela," kata Maduro.
Sumber: Reuters
Baca juga: Penurunan harga BBM dinilai akan berdampak pada pengangguran
Baca juga: Program "Cashback" Pertamina ringankan beban BBM ojol di Pekanbaru
Berita Lainnya
Harga minyak mentah naik di Asia dipicu sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela
08 May 2019 10:53 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro sebut Venezuela telah amankan dana untuk bayar vaksin COVAX
13 April 2021 12:47 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro kecam "kudeta" terhadap sekutunya Morales
11 November 2019 11:03 WIB
Pembicaraan Norwegia upayakan "agenda damai" dengan oposisi
18 May 2019 9:39 WIB
Dubes Palestina: Israel harus diberi sanksi secara ekonomi dan politik
03 November 2023 10:24 WIB
Digempur sanksi, Vladimir Putin klaim ekonomi Rusia berkembang lewat model baru
17 March 2023 14:08 WIB
Vladimir Putin sebut ekonomi Rusia terbukti tangguh meski ada sanksi Barat
22 February 2023 10:58 WIB
Putin larang warga transfer valas ke luar Rusia
01 March 2022 5:46 WIB