Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun berpendapat bahwa Israel seharusnya diisolasi dari komunitas internasional dan dijatuhkan sanksi secara ekonomi dan politik.
“Saya selalu mengatakan bahwa Israel harus diisolasi, nomor satu. Kedua, sanksi harus diterapkan terhadap Israel secara ekonomi dan politik,” kata Dubes Zuhair dalam acara malam renungan di Kedubes Palestina di Jakarta, Kamis.
Acara malam renungan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Palestina yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Zuhair mengatakan bahwa Israel mengabaikan semua tuntutan internasional yang ditujukan pada Israel, “semua inisiatif perdamaian, Israel tidak peduli,” tambahnya.
Dubes Palestina tersebut mengatakan bahwa komunitas internasional yang mengupayakan dan mencari perdamaian harus mengikuti peraturan serta hukum internasional.
Palestina, lanjutnya, masih berharap agar dapat mengakhiri perang dengan Israel dan perbatasan harus dibuka untuk bantuan medis dan lainnya.
Pada kesempatan yang sama, seorang warga Palestina yang turut hadir dalam malam renungan tersebut, Mia Abedrabboh Screpnek, berbagi cerita tentang ayahnya yang diasingkan dari Palestina pada tahun 1967.
“Terjebak di tempat dan waktu yang salah. Ayah saya ditawan oleh tentara Israel dan dipaksa mengambil keputusan untuk meninggalkan negaranya atau dibunuh. Pada usia 16 tahun, ayah saya diasingkan dari kampung halamannya,” kata Mia.
Kesulitan yang dialami oleh ayah Mia yang berpisah dengan seluruh anggota keluarganya merupakan hal tidak bisa dilupakannya seumur hidup.
Mia melanjutkan, tiga hari yang lalu dia menerima telepon dari pamannya yang dirawat di rumah sakit di Gaza.
“Dia menyampaikan permintaan yang paling sederhana, ‘Sayangku,’ dia berkata pada saya, ‘jika aku dapat mengharapkan satu hal saat ini, hal itu adalah sepotong roti dan pakaian bersih,” tutur Mia.
Mia mengatakan, hari ini adalah hari kesepuluh setelah bom jatuh di rumah pamannya dan keluarganya memutuskan untuk berpisah menjadi tiga kelompok agar kesempatan untuk mereka semua untuk tetap hidup semakin besar, menambahkan bahwa dia masih belum mendapat kabar dari mereka selama tiga hari terakhir.
Mia mengatakan bahwa penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh keluarganya di Gaza harus menjadi pengingat bahwa perdamaian adalah satu-satunya jalan, dan mendorong untuk komunitas internasional untuk bekerja keras untuk membangun rasa saling memahami.
“Bersama-sama kita dapat membuat perbedaan, dan bersama-sama kita dapat mencegah nasib tragis yang menimpa ayah saya terulang Kembali dalam kehidupan orang lain,” ucap Mia.
Baca juga: Rieke tegaskan perjuangan rakyat Palestina demi mewujudkan kemerdekaan
Baca juga: Politik kemarin, kabar seputar pilpres 2024 hingga konflik Israel-Palestina
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB