Cegah penyebaran COVID-19, PMI sarankan kebijakan PSBB tetap berjalan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, corona

Cegah penyebaran COVID-19, PMI sarankan kebijakan PSBB tetap berjalan

Tangkapan layar Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said (kanan) bersama Ketua Umum PMI Jusuf Kalla saat konferensi video beberapa waktu lalu. (FOTO ANTARA/Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) menyarankan pemerintah agar kebijakan Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB) tetap berjalan sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19 di Tanah Air.

"PSBB yang diterapkan di beberapa provinsi di Indonesia dinilai dapat menekan jumlah persebaran COVID-19," kata Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said dalam pernyataan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Pekanbaru longgarkan PSBB, izinkan semua usaha beroperasi

Menurutnya, interaksi sosial antarmasyarakat memang harus benar-benar diawasi agar COVID-19 tidak meluas. Hal tersebut tentunya dengan menerapkan PSBB tanpa ada pelonggaran.

Dari semua negara yang sudah terpapar dan menerapkan kebijakan serupa, masyarakat harus belajar sumber penyebaran virus adalah interaksi sosial. Banyak negara menyikapi COVID-19 dengan sigap dan pengelolaan ketat hasilnya penyebaran virus mulai melandai bahkan menurun.

"Sebaliknya yang santai dan sembrono terbukti sebarannya cepat sekali," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, sejak awal Ketua Umum PMI Jusuf Kalla sudah mengingatkan agar memperketat interaksi sosial. Hal tersebut dengan cara melakukan pembatasan sosial seluas mungkin.

Ada baiknya PSBB diterapkan lebih meluas dan mencakup berbagai daerah. Dengan catatan harus pula disiapkan logistik yang memadai karena cara ini sangat membantu melandaikan kurva penyebaran virus corona COVID-19.

Pada saat bersamaan eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pada Kabinet Kerja tersebut mengatakan inilah waktunya menjaga solidaritas antarmasyarakat.

Sejak virus corona mewabah banyak sekali kelompok masyarakat melakukan berbagai inisiatif saling bantu. Baik itu melalui organisasi kemanusiaan, keagamaan dan sosial.

"Ada yang membagi sembako, masker, alat kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan dan lain-lain. Sesungguhnya ini waktu yang baik untuk membangun solidaritas," katanya.

Kunci membangkitkan solidaritas, kata dia, adalah membangun dan menjaga rasa saling percaya antarwarga.

Bila para pemimpin baik formal maupun informal semata-mata hanya memikirkan keselamatan warga, nantinya ada rasa saling percaya yang terbangun, demikian Sudirman Said.

Baca juga: Pedagang Dumai tolak PSBB dipicu ucapan arogan lurah

Baca juga: Kasus COVID-19 Riau diprediksi melonjak Juni dampak mudik Lebaran, begini penjelasannya


Pewarta: Muhammad Zulfikar