Bengkalis (ANTARA) - Camat Mandau Kabupaten Bengkalis Riki Rihardi bersama jajarannya melayat ke rumah duka PDP Covid-19 yang meninggal di RSUD Mandau pada, Rabu (15/4).
Kedatangan Camat Riki di dua lokasi berbeda rumah duka PDP di Kecamatan Mandau itu cukup menyita perhatian karena memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Kami mohon maaf jika tidak nyaman dengan apa yang kami lakukan. Kami hanya menjalankan tugas sesuai aturan," jelas Riki ke keluarga PDP, Kamis (16/04).
Disampaikannya, pemerintah peduli dan berusaha memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Makanya keluarga dan warga yang melakukan kontrak dengan PDP harus di karantina mandiri selama 14 hari.
"Kami harap keluarga sabar dan tabah menghadapi duka ini. Bagaimana pun isolasi harus dilakukan 14 hari. Selama isolasi ini keluarga tak boleh keluar. Kebutuhan akan kita bantu. Termasuk warga yang juga kontak dengan almarhum," jelas Riki.
Riki juga berharap bantuan dan santunan ini bisa meringankan beban keluarga. Jika nanti ada kekurangan bahan pangan selama karantina, pihaknya minta keluarga segera berkoordinasi dengan Ketua RT/RW ataupun lurah setempat.
"Jika nanti ada kebutuhan, hubungi RT RW atau lurah agar nanti bisa kita akomodir," ujar Riki seraya juga menyerahkan santunan duka.
Untuk mensterilkan kawasan Kecamatan Mandau dari virus Corona, Camat Mandau berencana akan melakukan penyemprotan disinfektan serentak. Tidak hanya di kawasan 2 rumah duka PDP tapi serentak di seluruh kawasan se Kecamatan Mandau.
"Insya Allah, Minggu kita kembali melakukan disinfektan serentak menyeluruh se kecamatan Mandau. Ini kegiatan disinfektan lanjutan yang sebelumnya sudah kita lakukan," jelas Riki.
Baca juga: Rapid test negatif, Dua PDP COVID-19 meninggal di RSUD Mandau
Baca juga: Positif COVID-19, Warga Mandau dinyatakan sembuh
Gunakan APD, Camat Mandau melayat ke rumah duka PDP COVID-19
Camat Mandau Riki Rihardi memakai APD ketika melayat kerumah duka dua PDP Covid-19 yang meninggal dunia di RSUD Mandau. (ANTARA/Alfisnardo)
