Dumai, 27/7 (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Investasi Kota Dumai, Provinsi Riau, bersama PT Pertamina Refinery Unit II setempat berniat menindak sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang berbuat "nakal".
"Kemarin kita sudah menggelar rapat koordinasi bersama Pertamina untuk melakukan peninjauan terkait banyaknya SPBU di Dumai yang menyelewengkan penyaluran BBM di wilayah kota Dumai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Investasi (Disperindagin) Dumai, H Djamalus di Dumai, Rabu.
Hasil pertemuan itu kata Djamalus, adalah Pertamina sepakat memberikan sanksi beragam kepada sejumlah SPBU nakal tergantung dari tingkat kesalahan atau aturan yang dilanggar.
"Sanksi yang dimaksud mulai dari pemberian surat peringatan, denda, hingga penghentian operasional SPBU selama satu bulan," kata Djamalus.
Untuk itu, kata Djamalus , Pertamina dan Disperindagin sangat membutuhkan laporan masyarakat tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pihak SPBU untuk kemudian ditindaklanjuti mulai dari klarifikasi hingga pemberian sanksi jika terbukti.
Sejauh ini menurut Djamalus, praktik pelanggaran yang paling sering terjadi di sejumlah SPBU swasta yang ada di Dumai yakni menjual BBM bersubsidi kepada pembeli yang menggunakan jerigen.
"BBM ini kemudian dijual kembali kepada industri pertambangan atau perkebunan, maupun dijual eceran dengan harga yang lebih mahal namun tidak dikeluhkan oleh masyarakat konsumen sehingga dasar penindakan tidak ada," urainya.
Data PT Pertamina Refinery Unit II menunjukkan saat ini di Kota Dumai terdapat lebih dari 15 SPBU yang tersebar di beberapa wilayah perkotaan dan jalan-jalan utama.
Penata Administrasi Umum Depot Unit Pemasaran (UPms) PT Pertamina Dumai Trimo, mengatakan, setiap SPBU tersebut dipasok BBM dengan jumlah yang beragam sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk jenis SPBU "Company Owned Company Operated" (COCO), per harinya dipasok 30 hingga 40 ton untuk setiap jenis BBM.
Sementara untuk SPBU jenis lainnya seperti "Company Owned Dealer Operated" (CODO) dipasok sekitar 15 hingga 20 ton BBM bersubsidi.
"Begitu juga dengan SPBU "Dealer Owned Dealer Operated' (DODO), juga dipasok sekitar 15 sampai 20 ton untuk masing-masing jenis BBM," kata Trimo. ***5***
FZR/C/A011
(T.KR-FZR/C/A011/A011) 27-07-2011 08:56:04
Berita Lainnya
Mendag Zulkifli Hasan cek SPBU nakal di rest area jalan Tol Jakarta-Cikampek
23 March 2024 16:01 WIB
Premium bakal dihapus di SPBU Selatpanjang, ini gantinya
07 March 2021 9:13 WIB
Pertamina Riau Janji Tindak Tegas SPBU "Nakal"
06 January 2015 19:30 WIB
''Kencing minyak'' penyebab SPBU nakal
17 February 2012 14:13 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB