Selatpanjang (ANTARA) - Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium mengalami pengurangan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, sejak sepekan terakhir.
"BBM jenis premium memang dipotong kemarin, akan diganti menjadi pertalite. Saya dengar mau dihapuskan (premium) menjadi pertalite," ujar Pengawas SPBU Imam Bonjol Selatpanjang, Hasan, Sabtu.
Hasan mengatakan pengirimanpremium di SPBU mereka biasanya sekitar sekitar 400 kiloliter sampai 500 kiloliter. Namun saat ini dipotong hingga 200 kiloliter sehingga pihaknya mulai membatasi penjualan BBM premium untuk saat ini.
"Memang itu yang terjadi, tapi stok tetap ada. Jadi saat ini kita mulai membatasi jenis premium itu hanya pagi dan siang itu kita siapkan pertalite," katanya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disdagperinkop UKM) Kepulauan Meranti juga telah melakukan survei kepada sejumlah Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Selatpanjang.
Baca juga: Pertamina sanksi lima SPBU di Pekanbaru langgar ketentuan penyaluran premium
Dari pengakuan para APMS,memang mulai terjadi pengurangan bagi yang telah menerima pendistribusian BBM dari depot Pertamina sejak bulan ini.
"Memang sejak Maret ini ada dua APMS yang telah menerima BBM dari Pertamina. Namun setelah menerima ternyata terjadi pengurangan dari kuota yang biasanya," ungkap Kabid Perdagangan DisdagperinKopUKM Kepulauan Meranti, Ade Suhartian, belum lama ini.
Ia mengatakan ada empat APMS yang mendistribusikan BBM untuk SPBU di Selatpanjang. Dua APMS yang mengalami pengurangan BBM adalah Bumi Meranti Sejahtera. Pada bulan ini mereka menerima premium sebanyak 96 kiloliter, yang biasanya 160 kiloliter.
Kemudian ada APMS Tujuh Saudara yang hanya menerima BBM premium bulan ini sebanyak 64 kiloliter, yang biasanya mendapat 80 kiloliter.
"Memang itu informasi yang kita dapat dari dari agen. Jadi sejak masuk bulan ini memang ada pengurangan terhadap jumlah kuota dari Pertamina," tutur Ade.
Baca juga: Penyelidikan kebakaran SPBU, Polresta Pekanbaru tunggu hasil Labfor
Pihak APMS mengaku bahwa ada rencana untuk menghapus jenis BMM jenis premium menjadi pertalite.
"Jadi mereka mendapatkan informasi untuk jenis premium nantinya tidak akan ada lagi, tapi diganti menjadi pertalite. Makanya secara bertahap ini mulai dilakukan pengurangan kuota," tuturnya.
Selain itu kata Ade, dua APMS lainnya yaitu Mas Arta Sarana yang biasanya mendapat BBM premium sebanyak 200 kiloliter, dan APMS Meranti Sofia Jaya mendapat 174 kiloliter.
"Mereka akan mendapat pengiriman pada minggu ini, namun itu juga kemungkinan mengalami pengurangan. Sofia Jaya kabarnya hanya mendapat 100 kiloliter. Kalau Mas Arta Sarana kita belum tahu karena mereka masih ada stok 12 kiloliter," jelasnya.
Ditambahkan dia, saat ini sudah ada 3 dari 4 APMS yang memasok BBM jenis pertalite. Sehingga jumlah pasokan pertalite sampai sekarang ini masih aman dan mencukupi.
"Jadi pada dasarnya tidak ada kelangkaan, hanya saja ada stok premium yang dikurangi dan belum berdampak terhadap masyarakat," pungkasnya.
Baca juga: Tak ada perubahan besar saat alih kelola Blok Rokan
Berita Lainnya
Pertalite resmi menjadi BBM khusus penugasan menggantikan premium
29 March 2022 17:13 WIB
Anggota DPD usulkan penghapusan BBM premium berbasis kondisi daerah
27 December 2021 14:59 WIB
Menteri ESDM sebut akan kurangi kuota BBM jenis Premium di Jawa-Madura-Bali
02 June 2021 16:26 WIB
Pertamina berlakukan harga BBM Pertalite setara dengan Premium
20 March 2021 15:33 WIB
Pertamina tegaskan masih sediakan BBM jenis premium dan pertalite
18 June 2020 15:12 WIB
Ungguli Premium dan Pertamax, Pertalite Kuasai 60 Persen Konsumsi BBM di Riau
09 April 2018 11:10 WIB
BBM Premium Langka di Bengkalis, Beli Eceran Masih Harga Lama
06 January 2016 10:48 WIB
Polda Riau cek kelangkaan solar di SPBU
18 December 2024 17:25 WIB