Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengajukan surat bantuan ke Kementerian Kesehatan karena kehabisan persediaan masker medis. Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Nazir di Pekanbaru, Selasa, mengatakan persediaan masker diperlukan untuk mengantisipasi wabah virus corona (COVID-19).
Selain itu, persediaan masker juga untuk berjaga-jaga apabila tahun ini terjadi lagi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Kamisudah surati Kementerian Kesehatan minta penambahan masker, karena ini juga untuk tujuh bulan kemarau antisipasi karhutla," kata Mimi pada jumpa pers penanganan virus corona di Riau.
Namun, ia mengatakan Kementerian Kesehatan belum bisa memenuhi permintaan dari Riau karena stok tidak ada. "Belum terpenuhi Kemenkes karena kondisi stok yang memang tidak ada," ujarnya.
Baca juga: Tiga peralatan medis untuk antisipasi Covid-19 penjualannya meningkat, begini penjelasannya
Rencananya stok masker tersebut akan digunakan dinas kesehatan untuk didistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan terutama di fasilitas kesehatan seperti puskesmas.
Ia mengatakan mengenai kelangkaan masker dan harganya yang mahal di Riau, hal tersebut akibat permintaan yang meningkat. Karena itu, ia meminta warga untuk tidak panik dan tetap waspada dengan menjaga kesehatan.
"Intinya jangan panik, yang terjadi sekarang ini adalah teori ekonomi yang berjalan karena permintaan (masker) meningkat. Yang bikin kita sendiri karena panic buying," ujarnya.
Hingga kini di Riau belum ada laporan pasien positif terjangkit COVID-19. Namun, satu pasien kini sedang menjalani observasi di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dengan status masih terduga penyakit tersebut.
Baca juga: RSUD Riau observasi seorang pasien karena tunjukkan gejala Corona, begini penjelasannya
Baca juga: KKP Denpasar siagakan kapsul untuk antisipasi evakuasi di Bandara Ngurah Rai