Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan lima juta hektare gambut di Bumi Lancang Kuning ini dalam ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada musim kemarau 2020 ini.
"Sebaran gambut sekitar lima juta hektare atau setara 57 persen dari seluruh luas Provinsi Riau. Hal ini membuat potensi Karhutla menjadi tinggi," kata Edy di sela-sela latihan penanggulangan Karhutla yang digelar di Universitas Lancang Kuning di Kota Pekanbaru, Riau, Selasa.
Latihan melibatkan ratusan mahasiswa serta security itu dilakukan oleh Universitas Lancang Kuning, Pemprov Riau bersama Polda Riau serta didukung PT Riau Andalan Pulp and Paper. Mereka diajari pengetahuan tentang gambut, peralatan pemadam, teknik dan strategi memadamkan api.
Edy menjelaskan bahwa Provinsi Riau melalui Satuan tugas pencegahan dan penanggulangan yang merupakan gabungan aparat TNI, Polri serta pemerintah dan relawan telah melakukan beragam upaya terbaik. Bahkan dia menuturkan setiap anggota Satgas Karhutla Riau tidak mengenal libur dan lelah untuk menjamin Riau terbebas dari belenggu asap Karhutla.
"Tidak mengenal hari libur, baik Manggala Agni, BPBD termasuk relawan. Langkah lain dengan menggelar operasi penanggulangan Karhutla," ujarnya.
Saat ini, dia menuturkan Riau telah menyandang status siaga darurat yang ditetapkan sejak 11 Februari hingga 31 Oktober 2020 mendatang. Dengan penetapan status itu, maka Riau bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan bencana Karhutla.
Namun, dia mengatakan bahwa kebersamaan merupakan kata kunci untuk kembali mewujudkan Riau bebas dari asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Termasuk, pelatihan yang digelar hari ini yang merupakan bagian menjaga Riau dari bencana tahunan tersebut.
"Penyelesaian bencana asap tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus bersama-sama," tuturnya.
Baca juga: Empat titik panas Karhutla sambut kedatangan Presiden Jokowi
Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi menilai mahasiswa Universitas Lancang Kuning siap untuk melaksanakan pencegahan Karhutla. Kapolda bahkan tak sungkan memberikan apresiasi tinggi kepada mahasiswa yang sadar untuk bersama memerangi kebakaran.
"Saya melihat Universitas Lancang Kuning sudah sangat siap dalam upaya pencegahan Karhutla. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi hal ini. Apalagi saat ini secara nasional terdapat 11 titik api, dengan enam di antaranya berada di Riau," tuturnya.
"Masyarakat Riau tentu sudah tidak mengharapkan lagi bencana ini," lanjut jenderal bintang dua itu.
Kapolda menjelaskan nantinya relawan yang telah mendapatkan pelatihan dan instruktur berpengalaman akan segera diberangkatkan ke lokasi rawan Karhutla. Pada angkatan pertama dia mengatakan 11 relawan telah dikirim ke Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis.
"Rekan-rekanlah relawannya, selamat bertugas dan berlatih, kita bertemu di lapangan" ujar Kapolda.
Baca juga: Meski jauh dari konsesi, PT KTU ikut padamkan karhutla di Sungai Apit
Berita Lainnya
Jaga suhu politik dan cegah karhutla, Polsek Kandis temui tokoh masyarakat
29 October 2024 11:43 WIB
BBMKG: Terpantau 28 titik panas di sejumlah wilayah Sumatera Utara
28 October 2024 17:01 WIB
72 titik panas terpantau Riau, asap karhutla mulai tercium
28 October 2024 14:18 WIB
Gunung Semeru alami erupsi lagi dengan letusan hingga 800 meter
28 October 2024 12:09 WIB
Pemerintah pastikan pengendalian kebakaran hutan dan lahan terutama wilayah prioritas
24 October 2024 17:01 WIB
Pemkab Siak gelar apel kesiapsiagaan antisipasi bencana alam banjir dan karhutla
17 October 2024 17:24 WIB
Mahasiswa baru di Unilak belajar tanggulangi karhutla dari PT Arara Abadi
09 October 2024 15:30 WIB
25 hektare lahan di Kubu Rohil terbakar
23 September 2024 21:03 WIB