Siak (ANTARA) - Perusahaan Perkebunan PT Kimia Tirta Utama (KTU) ikut membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Sungai Apit meski berlokasi jauh dari wilayah operasinya di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, pada awal bulan ini.
"Di Sungai apit kita berjibaku memadamkan kebakaran. Padahal itu jaraknya lebih dari 60 kilometer atau dua jam jaraknya dari Koto Gasib," kata Kepala Administrateur PT KTU, Achmad Zulkarnainsaat ditemui ANTARA di Siak, Rabu.
Kebakaran lahan itu terjadi di sejumlah kampung (desa) di antaranya di Tanjung Kuras, Mengkapan, dan Penyengat. Di Tanjung Kuras lahan yang terbakar sekitar 15 hektare, untuk Mengkapan dan Penyengat sekitar lima hektare.
Tidak hanya jarak yang jauh, akses untuk menemukan titik kebakaran itu juga sudah. Tim Pemadam Kebakaran yang disebut Fire Protection PT KTU bahkan harus menyewa kapal tradisional masyarakat yakni "pompong" untuk ke lokasi karena jalur itu yang paling efektif, ketimbang jalur darat.
"Awalnya kita pakai 'drone' untuk mencari titik kebakaran. Ternyata lokasinya di tepi pantai, angin yang kencang membuat lahan cepat terbakar. Untuk ke sana juga harus pakai pompong, karena akses darat tidak memungkinkan," ungkapnya.
Zulkarnain menambahkan pihaknya bukan sekali itu saja ikut membantu pemadaman di daerah luar izin konsesi. Sebelumnya Tim PT KTU juga membantu pemadaman di area konsesi perusahaan sawit lainnya yakni PT Duta Swakarya Indah di Kampung Sengkemang dan Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib. Jaraknya sekitar 18 km dari PT KTU.
"Kita tergabung dalam satuan tugas dengan ketuanya Camat Koto Gasib dan pelaksananya Kepala Kepolisian Sektor Koto Gasib. Ketika ada kebakaran langsung bergerak, jika perlu bantuan kami berikan walaupun itu jauh di luar daerah konsesi," sebutnya.
Hal tersebut dilakukan PT KTU demi mewujudkan Siak Hijau ataupun Riau bebas api 2020. Pihaknya melengkapi sarana dan prasarana penangan karhutlasesuai Peraturan Menteri Pertanian nomor 5 tahun 2018.
Bahkan PT KTU melakukan lebih dari yang disyaratkan Permentan seperti mobil pemadam kebakaran yang ada dua unit dari hanya satu yang harus. Kemudian ketinggian menara pantau diminta 15 meter, tapi lima towerbesi milik PT KTU tingginya mencapai 25 meter
Baca juga: Kebakaran lahan mulai marak, DPRD Siak sidak sarpras karhutla PT TKWL
Baca juga: Ini kata Sam Bimbo soal karhutla Riau dan Siak
Berita Lainnya
Kunjungan delegasi 17 negara ke PT KTU jadi inspirasi praktik sawit berkelanjutan
02 July 2024 10:20 WIB
Tiga hari bersama PT KTU, bocah SD pahami anti-bullying dan pendidikan seks dini
24 May 2024 23:51 WIB
Saat lomba riset, PT KTU pamerkan dampak positif kebun sawit
04 March 2024 18:39 WIB
Dorong kemandirian, PT KTU di Siak konsisten jalankan program CSR
27 December 2023 12:27 WIB
Dituduh ingkar, PT KTU tunjukkan dokumen otentik berisi komitmen yang telah ditunaikan
26 October 2023 23:25 WIB
PT KTU simulasi pemadaman karhutla dengan MPA dan Polsek Kotogasib
09 April 2023 12:40 WIB
PT KTU dan Yayasan Sakola Berbagi berikan pelatihan komite sekolah
24 February 2023 10:32 WIB
Dua kampung binaan PT KTU sabet penghargaan ProKlim dari DLHK Riau
07 December 2022 18:53 WIB