Polisi bawa bapak bunuh anak kandung dengan Al-Qur'an ke rumah sakit jiwa

id Pembunuhan sadis, Riau, Pekanbaru,bapak pembunuh anak, ayah pembunuh anak

Polisi bawa bapak bunuh anak kandung dengan Al-Qur'an ke rumah sakit jiwa

Tersangka He. (ANTARA/Polsek Tampan)

Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Sektor Tampan, Kota Pekanbarumembawa He, tersangka pembunuhan anak kandungnya sendiri yang masih berusia tiga tahun ke rumah sakit jiwa dengan dibekali Al Quran dan buku tuntunan salat.

"Kita kirim ke Rumah Sakit Jiwa Tampan untuk pemeriksaan psikiater. Untuk mengetahui apakah mengalami gangguan jiwa atau tidak," kata Kapolsek Tampan, AKP Juper Lumban Toruan dalam keterangan persnya di Pekanbaru, Selasa.

He (38), warga Kecamatan Tampan itu menggegerkan warga Pekanbaru setelah nekat membunuh bayi laki-laki berusia tiga tahun yang tidak lain adalah anaknya sendiri dengan alasan sulit diterima akal sehat.

Juper mengatakan tersangka membunuh bayinya itu karena mengaku mendengar bisikan ghaib di kediamannya di Jalan Cipta Karya, Pekanbaru, Senin dini hari sekitar pukul 03.00 WIB (17/2). Pembunuhan yang juga diketahui istrinya, Ju (37) itu pun dilakukan dengan sadis. Tersangka merobek lembaran ayat suci Al-Quran dan menyumpalkannya ke mulut bayinya bernama Fadhil. Kemudian, tersangka kembali mencekik leher korban dengan gantungan pakaian.

"Hasil autopsi memang ditemukan adanya pukulan benda keras. Namun, hasil autopsi juga menyatakan korban tewas karena kehabisan nafas karena mulutnya disumpal tersangka," ujarnya.

Meski telah menetapkan He sebagai tersangka, Juper mengatakan polisi masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaannya karena He selalu memberikan keterangan berubah. Tak hanya He, Juper mengatakan istrinya Ju juga dikirim ke ahli jiwa.

"Nanti setelah pemeriksaan gangguan jiwa kita akan lakukan gelar perkara apakah lanjut penyidikan atau tidak," tuturnya.

Insiden pembunuhan sadis itu terjadi di perumahan Griya Cipta, Jalan Cipta Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru. Polisi yang mendapat informasi dari warga langsung melakukan olah tempat kejadian tempat perkara.

"Pengakuan (pelaku) ada bisikan bahwa penyakit istrinya yang dirasuki genderuwo bisa dipindahkan ke anaknya. Kemudian untuk mematikan genderuwo tersebut dengan cara membunuh anaknya sendiri," kata Juper.

Sejumlah tetangga tersangka juga mengaku bahwa keluarga He dalam beberapa waktu terakhir kerap bertingkah aneh dan tertutup. Bahkan, warga mengaku He pernah mengajak istri dan anaknya bermandi hujan bersama di depan rumah.