Jakarta (ANTARA) - BN (19) seorang warga desa Sifnana, kecamatan Tanimbar Selatan, kabupaten Kepulauan Tanimbar, provinsi Maluku diduga terjangkit virus Corona, setelah diperiksa tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. PP.Magretti.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa dikonfirmasi di Saumlaki, Kamis, menjelaskan, pasien dilaporkan mengeluh karena batuk, mengalami sakit tulang belakang dan sesak nafas.
Baca juga: Sabtu, WNI dari Wuhan sudah bisa tinggalkan Natuna
BN adalah WNI yang baru saja kembali dari Malaysia melalui Medan pada tanggal 7 Februari 2020.
"Atas laporan ini, tim kami langsung diterjunkan ke rumahnya di Sifnana dan membawa dia ke RSUD untuk dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur penanganannya," kata Tomasoa.
Dalam penanganan awal, tim medis telah mengambil spesimen awal seperti usapan dari kerongkongan atau lendir dan akan dikirim ke Surabaya untuk diteliti.
Selama menanti hasil penelitian tim dokter di Surabaya, pasien masih akan dikarantina di ruangan isolasi VIP RSUD Magretti selama 14 hari dan akan dipulangkan jika hasilnya membuktikan bahwa BN tidak terinfeksi virus Corona.
Keterangan yang diperoleh oleh tim Dinkes dari BN menyebutkan bahwa saat di Malaysia, ada temannya di asrama yang terinfeksi virus Corona dan dirinya sempat dikarantina bersama rekan-rekannya untuk menjalani pemeriksaan dan pengobatan. Setelah dinyatakan bebas virus, dirinya dipulangkan ke Indonesia melalui Medan.
Setelah pemeriksaan dilakukan, pihak RSUD memberikan keterangan pers kepada wartawan yang hadir.
"Hasil pemeriksaan fisik oleh dr. Novita Tilukay menyebutkan bahwa pasien masih dalam batas normal dan belum ada indikasi lain. Harusnya dokter melanjutkan dengan pemeriksaan sputum atau pemeriksaan dahak" kata dr. Fulfully Ch. Nuniary, Direktur RSUD Dr.PP Magretti.
Fulfully memastikan bahwa keluhan sesak nafas yang dilaporkan awal tidak terbukti karena setelah pemeriksaan, dokter memastikan bahwa BN tidak mengalami sesak nafas. BN diajak untuk menceritakan riwayat sakitnya, dimana yang paling dikeluhkan adalah sakit tulang belakang.
"Besok kami akan minta alat dari Ambon untuk pengiriman Sputum ke Surabaya. Kita akan menunggu hasil laboratorium. Jika dalam pemeriksaan laboratorium dan ditemukan virus Corona baru pasien bisa dinyatakan positif terjangkit virus Corona" bebernya.
Fulfully menambahkan, saat ini pihaknya masih mencurigai pasien dengan keadaan yang mengeluh sesak nafas. Hal ini patut dicurigai karena ada korelasinya dengan kasus Corona.
Baca juga: Marsekal TNI Hadi Tjahjanto apresiasi kerja TNI-Polri selama observasi WNI di Natuna
Baca juga: Korban meninggal akibat virus corona di Hubei China telah capai 1.310 orang
Pewarta : Jimmy Ayal
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB