Pekanbaru (ANTARA) - Kabupaten Pelalawan menjadi daerah dengan realisasi investasi terbesar di Provinsi Riau pada tahun 2019, baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau, di Pekanbaru, Kamis, realisasi investasi di Kabupaten Pelalawan mencapai Rp19,04 triliun dari 124 proyek selama 2019, yang terdiri dari 52 proyek PMDN senilai Rp10,61 triliun dan 72 proyek PMA senilai Rp8,43 triliun.
Realisasi investasi tersebut telah menyerap sebanyak 19.581 tenaga kerja Indonesia, dan 76 tenaga kerja asing di Pelalawan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riau, Evarefita, menyatakan realisasi investasi di Pelalawan paling tinggi di 12 kabupaten/kota yang ada di Riau. Investasi tersebut didominasi oleh ekspansi perusahaan industri kehutanan yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).
Selain itu, investasi ke Pelalawan juga masuk dari grup perusahaan RAPP yang mengembangkan viscose rayon melalui entitas perusahaan Asia Pacific Rayon (APR).
"Di Pelalawan ini paling besar (investasi) dari RAPP dan APR yang mengembangkan viscose rayon," ujarnya.
Pada peringkat kedua daerah dengan realisasi investasi adalah Kabupaten Bengkalis, yakni sebanyak Rp6.69 triliun dari 176 proyek. Sedangkan Kota Dumai yang tahun-tahun sebelumnya berada di peringkat pertama realisasi investasi, pada 2019 berada di posisi ke-3 dengan jumlah Rp5,93 triliun.
Kota Pekanbaru, sebagai Ibu kota Provinsi Riau, berada di peringkat ke-7 dengan nilai investasi Rp1,6 triliun.
Ia mengatakan, peringkat paling bawah dalam realisasi investasi di Riau adalah Kabupaten Kepulauan Meranti dengan realisasi investasi sekitar Rp17,6 miliar dari 32 proyek. "Dari tahun ke tahun tidak naik-naik peringkatnya," kata Evarefita.
Baca juga: Riau luncurkan RIC sebagai peta potensi investasi, begini penjelasannya
Untuk wilayah Sumatera Riau berada di peringkat pertama dari 10 provinsi dalam realisasi investasi Januari-Desember 2019. Untuk realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga berada di peringkat ke-1 dengan nilai investasi Rp26,29 triliun. Sementara itu, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) Riau di posisi ke-2 dengan nilai investasi sebesar 1,034 miliar dolar AS atau setara Rp15,5 triliun.
Realisasi PMA terbesar di Sumatera adalah Provinsi Kepulauan Riau dengan investasi mencapai Rp20,451 triliun. Secara nasional realisasi investasi Riau berada di peringkat enam di bawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten.
"Ini masih menunjukkan bahwa Riau menjadi daerah potensial untuk investasi," katanya.
Lima sektor terbesar nilai investasi PMDN dan PMA selama 2019 di Riau paling besar di sektor industri kimia dan faramasi dengan nilai investasi Rp7,276 triliun lewat 107 proyek, diikuti sektor kehutanan dengan investasi Rp7,116 triliun meski hanya ada dua proyek.
Kemudian sektor konstruksi Rp6,950 triliun dengan 62 proyek, industri makanan dengan 326 proyek dan nilai investasi Rp5,45 triliun, serta industri kertas dan percetakan Rp4,65 triliun lewat 56 proyek.
Baca juga: Investasi masuk ke Riau 2019 capai Rp41,8 triliun terbesar se-Sumatera. Begini penjelasannya
Baca juga: Riau mengalami inflasi 0,42 persen pada awal 2020, begini penjelasannya
Berita Lainnya
Pemerintah RI dukung investasi Amerika Serikat ke Indonesia di berbagai sektor
14 November 2024 9:40 WIB
Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke China, hasilkan investasi dan tegaskan sikap RI
11 November 2024 10:34 WIB
Menko PMK Pratikno sebut negara berhak mendapatkan "return" dari investasi LPDP
06 November 2024 14:38 WIB
KEK Sanur tembus lima besar terbaik gaet investasi capai Rp2,99 triliun
06 November 2024 14:18 WIB
Kementan lakukan inventarisasi lahan sapi di Sulawesi dukung investasi Vietnam
31 October 2024 16:37 WIB
Menteri Investasi sebut ekosistem IKN di Kaltim sudah mulai terbentuk
30 September 2024 14:41 WIB
Dirut PT Pos: Prangko NFT merupakan barang koleksi bisa untuk investasi
27 September 2024 16:57 WIB
KBRI Paris dorong peningkatan investasi, lewat Forum Bisnis Indonesia-Prancis
27 September 2024 11:17 WIB